Reporter: Umar Daud | Editor: Bamang Irawan
TANJUNG REDEB - Kepala Bidang (Kabib) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat mengungkapkan ada beberapa spot Rip Current yang ada di pantai Kabupaten Berau.
Dijelaskan Nofian, Rip Current merupakan arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai tengah. Hal ini pun menjadi ancaman bagi pengunjung di beberapa objek wisata di Bumi Batiwakkal.
"Rip Current memang sulit dilihat, kerana dia flat. Tapi beda kalau kita lihat dari ketinggian," terangnya, Jumat (31/1/2025).
Ia menyebut, ada beberapa titik pantai Rip Current di pesisir Kabupaten Berau. Seperti, Perairan Kecamatan Talisaya, Bidukbiduk dan Maratua. "Kalau saya perhatikan di daerah Bidukbiduk itu banyak betul loh," sebutnya.
Selain itu, kata dia seperti di kawasan Pulau Derawan, ada salah satu landmark atau penanda khusus di salah satu sudut pantai.
Dijelaskannya, penanda tersebut merupakan titik Rip Current dan kawasan berbahaya bagi pengunjung.
"Itu di Derawan ada landmark kan, itu adalah Rip Current. Sangat berbahaya, membawa kita keluar pantai," bebernya.
Kendati demikian, ia mengimbau pemerintah kampung atau pengelola pantai untuk mengantisipasi kecelakaan di objek wisata yang ada di Kabupaten Berau.
Seperti memiliki pengawas pantai di setiap wilayah yang berpotensi Rip Current. Dengan demikian, dampak dari arus kuat pantai bisa diminimalisir.
"Kalau bisa harus ada pengawas pantainya. Jadi disediakan tower atau kursi tinggi jadi pengelola pantai bisa mengurangi risiko kecelakaan di objek wisata," pungkasnya.