Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA – Kebutuhan LPG 3 Kilogram (Kg) di Kota Samarinda diprediksi meningkat menjelang Ramadan 2025 mendatang.
Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, PT Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi gas bersubsidi tetap berjalan sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah.
Sales Area Manager Retail Kaltimut PT Pertamina Patra Niaga, Henry Eko menyatakan distribusi LPG 3 Kg dilakukan melalui mekanisme yang jelas, yaitu disalurkan kepada 23 agen resmi di Samarinda, kemudian menyalurkan kembali ke pangkalan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Jika kami dikasih 10, maka 10 juga yang disalurkan dan subsidi yang ditentukan pemerintah. Pemerintah juga tidak mengatur harga ke Pertamina, contoh harga tebus agen ke Pertamina juga sudah diatur, harga agen ke pangkalan diatur pakai HET, itu saja,” jelas Eko, Kamis (6/2/2025).
Ia menegaskan, kenaikan harga di tingkat pengecer tidak lagi menjadi kewenangan Pertamina karena pendistribusian gas bersubsidi telah diatur hingga tingkat pangkalan. “Kami tidak tahu mereka para pengecer di mana saja, tidak ada pemetaannya. Jadi tidak ada spesialisasinya di aplikasi kami,” ungkapnya.
Namun, Eko mengakui pertumbuhan penduduk turut memengaruhi kebutuhan gas LPG 3 kg. Kebutuhan yang awalnya tercukupi bisa meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat.
“Jadi kalau kita bicara jumlah kebutuhan meningkat, itu tergantung aktivitas manusia. Awalnya sekian cukup, tapi lama-lama bertambah lagi karena jauh dari tempat asalnya,” terangnya.
Di Samarinda, pendistribusian LPG 3 kg telah diatur melalui mekanisme Kartu Tepat Sasaran yang diterapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Tapi kebijakan ini hanya mencakup 18 ribu warga miskin. Sementara di lapangan, kebutuhan gas bersubsidi jauh lebih besar.
Tak hanya rumah tangga miskin, banyak pelaku usaha kecil yang juga membutuhkan LPG 3 kg. Selain itu, warung kelontongan kerap membeli gas melon di pangkalan untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
“Kuota setiap tahun sudah kami usulkan dengan surat gubernur sudah ada, hanya memang segala macam kuota kewenangan di Dirjen Migas. Kalau BBM ke BPH Migas,” tambahnya.
Untuk Ramadan nanti, Pertamina menyiapkan strategi untuk memastikan pasokan LPG tetap aman. Salah satunya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk memastikan distribusi LPG tetap terjamin selama Ramadan dan Idulfitri.
“Kami juga akan membuat Satgas untuk memastikan penyaluran LPG di saat Ramadan dan Lebaran terjamin,” pungkasnya.