Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan memproyeksikan kebutuhan uang kartal selama periode Ramadan dan Idulfitri 2025 mencapai Rp1,99 triliun. Jumlah ini meningkat 3 persen dibandingkan periode Idulfitri 2024 yang sebesar Rp1,94 triliun.
Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi mengungkapkan kenaikan ini sejalan dengan optimisme perbankan terhadap pertumbuhan uang kartal, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga akibat kenaikan upah minimum di Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser.
"Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, KPw BI Balikpapan telah menyiapkan uang layak edar di berbagai titik penukaran yang tersebar di perbankan di tiga wilayah tersebut," ucap Robi dalam keterangan press release, Sabtu (8/2/2025).
Selain itu, BI juga akan menggelar layanan kas keliling di beberapa landmark kota bekerja sama dengan perbankan.
"Jadwal lengkap kas keliling akan diumumkan melalui media sosial BI Balikpapan, sementara masyarakat dapat melakukan pendaftaran penukaran uang melalui laman https://pintar.bi.go.id/," ujarnya.
Sebagai bagian dari edukasi penggunaan uang Rupiah, BI juga menggencarkan kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP) melalui berbagai program publikasi, edukasi, dan hiburan bagi masyarakat.
Sepanjang 2024, ia memaparkan total transaksi QRIS di wilayah kerja KPw BI Balikpapan mencapai 27,69 juta transaksi dengan nilai Rp4,13 triliun. Tahun 2025, target nasional QRIS ditetapkan mencapai 6,5 miliar transaksi, 3 juta pengguna baru, dan 40 juta merchant.
"Di Kalimantan Timur, jumlah pengguna QRIS di akhir 2024 diperkirakan mencapai 791.765 orang, dengan sekitar 377 ribu di antaranya berasal dari Balikpapan, PPU, dan Paser. Untuk tahun 2025, target di wilayah kerja KPw BI Balikpapan meliputi 30,1 juta transaksi dan 247 ribu merchant QRIS," paparnya.
Sebagai bagian dari kampanye digitalisasi transaksi, BI Balikpapan akan melanjutkan Festival Non Tunai Nusantara (FENTURA), termasuk rangkaian acara FENTURA Series 2025.
Kegiatan tersebut terdiri lima rangkaian acara, pertama FENTURA POP (5–9 Februari 2025), menghadirkan pop-up market UMKM, konser musik, dan promo QRIS.
Kedua, FENTURACE (perlombaan transaksi di UMKM pilihan). Ketiga, Cre-Act-Ion (kompetisi UMKM digital untuk literasi keuangan). Ketiga, FENTURA Music Festival (hiburan dan edukasi non-tunai). Keempat, FENTURA x BPN Go (kolaborasi perbankan dan UMKM Balikpapan). Kelima, FENTURUN 2025 (event lari tahunan dengan pengalaman transaksi digital).
Selain itu, ia membeberkan harga properti residensial di Balikpapan menunjukkan peningkatan pada Triwulan IV 2024, dengan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh 1,55 persen (yoy), lebih tinggi dari Triwulan III 2024 yang sebesar 1,41 persen (yoy).
"Kenaikan ini terjadi di seluruh tipe rumah, dengan pertumbuhan tertinggi pada rumah kecil (2,01%), rumah menengah (1,35%), dan rumah besar (1,28%). Faktor utama yang mendorong kenaikan harga properti adalah meningkatnya harga tanah, material bangunan, dan upah pekerja," bebernya.
Kata dia, rumah tipe kecil masih menjadi pilihan utama masyarakat, terutama karena adanya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari pemerintah.
"Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan, Bank Indonesia juga terus mendorong kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) guna mempercepat penyaluran pembiayaan di sektor perumahan rakyat," ungkapnya.
Dengan berbagai strategi dan kebijakan ini, BI Balikpapan optimistis dapat mendukung stabilitas ekonomi daerah serta memperluas inklusi keuangan masyarakat di 2025.