Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Laisa Hamisah Nyanyikan Lagu Hymne Balikpapan, Sebut Nyanyian Syukur dan Doa untuk Kota Tercinta

Anggota DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kota Balikpapan

    Laisa Hamisah Nyanyikan Lagu Hymne Balikpapan, Sebut Nyanyian Syukur dan Doa untuk Kota Tercinta

    PusaranMedia.com

    Anggota DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Laisa Hamisah Nyanyikan Lagu Hymne Balikpapan, Sebut Nyanyian Syukur dan Doa untuk Kota Tercinta

    Anggota DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah |Editor: Bunyamin  

    BALIKPAPAN - Lagu Hymne Balikpapan kembali menggema dengan penuh haru pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-128 Kota Balikpapan. yang digelar di halaman gedung BSCC Dome, Senin (10/2/2025).

    Momen ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran sang pencipta lagu, Raden Muhammad Samsudin Dajat Hardjakusumah atau lebih dikenal sebagai Sam Bimbo menyanyikan sendiri lagu tersebut dengan suara berwibawa.  

    Diiringi tim korsik Anjendam Kodam VI/Mulawarman dan paduan suara Balikpapan Students Choir, lantunan hymne tersebut terasa begitu sakral. Setiap baitnya seolah menjadi doa yang mengalun untuk kota ini.  

    Anggota DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah tak dapat menyembunyikan rasa takjubnya. Sebab, lirik-lirik lagu ini bukan sekadar syair biasa, melainkan pesan spiritual yang menghidupkan jiwa setiap pendengarnya.  

    "Anugerah yang Kau berikan, pada kami Kota Balikpapan, terbentang indah dan menawan, antara hutan, bukit, dan lautan," ucap Laisa, melantunkan penggalan lirik lagu dengan penuh penghayatan.

    Ia mengaku bait-bait dalam lagu ini mengandung makna mendalam tentang keindahan dan berkah yang telah Tuhan limpahkan kepada Balikpapan.  "Itulah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus menjaga dan mensyukuri setiap karunia yang diberikan untuk kota ini," ungkapnya.  

    Laisa berharap Kota Balikpapan senantiasa berada dalam lindungan tuhan, dijauhkan dari segala bencana dan mendapat petunjuk untuk terus berkembang dengan harmoni. "Semoga Balikpapan selalu diberi perlindungan dan keberkahan. Sebab, kota ini memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari peradaban Kutai yang penuh nilai-nilai luhur," tambahnya.    

    Dalam upacara ini, Sam Bimbo juga merasakan kebahagiaan yang mendalam. Di usia 83 tahun, ia masih diberi kesempatan untuk menyaksikan lagu ciptaannya tetap berkumandang.  

    "Alhamdulillah, saya masih hidup. Banyak rekan seangkatan saya yang telah mendahului. Jika masih diberi umur panjang, insya Allah saya akan hadir di setiap peringatan HUT Balikpapan," ujarnya penuh rasa syukur.  

    Ia pun berharap, lagu Hymne Balikpapan tetap hidup di hati masyarakat dan terus dilantunkan oleh generasi mendatang. Lagu ini diciptakannya pada usia 50 tahun, atas permintaan Wali Kota Balikpapan saat itu, Kolonel Infanteri Tjujup Suparna (1991–2001).  

    "Waktu itu Pak Tjujup meminta saya membuat lagu yang mencerminkan jiwa Balikpapan. Tidak butuh waktu lama bagi saya, karena inspirasi datang begitu saja," kenangnya.  

    Sam Bimbo juga mengungkapkan kebanggaannya melihat perkembangan Balikpapan yang pesat. 

    Namun, di balik kemajuan tersebut, ia mengingatkan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam.  

    "Dulu saya lihat masih banyak hutan, bukit, dan pantai yang terbuka. Sekarang banyak yang berubah, laut pun sudah tertutup bangunan. Semoga pembangunan tetap memperhatikan lingkungan, karena alam adalah bagian dari identitas kota ini," pesannya.  

    Ia pun berharap Balikpapan semakin maju dan menjadi kota yang sejahtera bagi seluruh warganya.  

    "Balikpapan luar biasa, punya hutan, bukit, laut, dan pantai. Tidak banyak kota lain yang memiliki kombinasi seperti ini. Semoga rakyatnya bahagia, pemimpinnya adil, dan kotanya selalu aman," harapnya.  

    Di akhir acara, ia pun berpamitan dan menyebut akan beristirahat sebelum kembali tampil di Kota Bandung.  

    Lagu Hymne Balikpapan hari itu bukan sekadar nyanyian, melainkan doa bersama untuk kota tercinta. Sebuah pengingat bahwa kemajuan harus selalu disertai dengan rasa syukur, kepedulian, dan harapan akan keberkahan yang berkelanjutan. (Adv)