Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Sekolah Bingung, Akses Keluar-Masuk SMPN 5 Bontang akan Diambil Pemilih Lahan

Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal dan Kepala Sekolah SMPN 5 Bontang, Muhiddin. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Sekolah Bingung, Akses Keluar-Masuk SMPN 5 Bontang akan Diambil Pemilih Lahan

    PusaranMedia.com

    Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal dan Kepala Sekolah SMPN 5 Bontang, Muhiddin. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Sekolah Bingung, Akses Keluar-Masuk SMPN 5 Bontang akan Diambil Pemilih Lahan

    Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal dan Kepala Sekolah SMPN 5 Bontang, Muhiddin. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Lutfi Aziz | Editor: Bambang Irawan

    BONTANG - Komisi A DPRD Bontang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Bontang. 

    Hal ini bermula saat Kepala SMPN 5 untuk mengeluhkan wacana pemindahan akses jalan masuk sekolah dari Jalan Pupuk Raya ke belakang sekolah melalui Jalan Arif Rahman Hakim. 

    Kepala SMPN 5 Bontang, Muhiddin mengatakan, sebelumnya direncanakan pemindahan gerbang setelah berakhirnya masa pinjam pakai lahan milik PT Kaltim Nusa Etika (KNE) yang berakhir sejak 16 Mei 2024 lalu. Pihaknya juga telah mendapatkan surat pemberitahuan tersebut dari perusahaan terkait.

    “Kami tidak setuju jika harus dipindah. Masalahnya, kalau mau dipindah ke belakang malah merusak bentuk bangunan,” ujarnya Senin (10/2/2025).

    Menurutnya, tidak etis jika bentuk bangunan dan gerbang sekolah berada di depan jalan Pupuk Raya, sedangkan mereka harus masuk lewat belakang sekolah.

    Belum lagi, ada bangunan kelas dan lab pembelajaran yang akan terdampak jika akan dimulai membangun akses jalan yang baru. Karena ada SD (Sekolah Dasar) dan MTs (Madrasah Tsanawiyah) Alam. 

    Akibat lahan tersebut masih milik perusahaan, pihak sekolah juga merasa kebingungan untuk mengajukan perbaikan jembatan depan sekolah yang saat ini sudah memerlukan revitalisasi,  karena kondisinya yang kurang baik.

    Ia berharap, Pemkot dan DPRD Kota Bontang, dapat memfasilitasi pertemuan dengan pihak KNE, untuk melakukan mediasi terkait hal tersebut.

    “Kami berharap kalau bisa dipermanenkan akses di depan ini penggunaannya untuk akses masuk kami,” tuturnya. 

    Kepala Bidang (kabid) Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Nuryadi mengatakan, pihaknya juga telah menyurati pihak PT KNE terkait masalah ini akan tetapi tidak mendapatkn respon.

    “Masalah pinjam pakai itu melalui Dinas, dan telah kami surati. Tapi belum mendapatkan respon,” ucap Nuryadi.

    Anggota Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal mengaku akan memperjuangkan aspirasi yang telah disampaikan oleh pihak sekolah SMPN 5 Bontang. 

    Menurutnya, kondisi jembatan saat ini juga masuk dalam kategori unsave contition  atau tidak aman lagi, sehingga secepatnya memerlukan perbaikan.

    “Akan kita upayakan bisa dipermanenkan sesuai dengan keinginan pihak sekolah. Syukur kalau lahannya bisa jadi milik pemkot biar lebih mudah jika ingin melakukan pembangunan,” Pungkasnya.