Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Tangani Longsor di Gunung Mangga, BPBD Samarinda Turunkan Alat Berat

Longsor yang terjadi di Gunung Mangga, Jalan Ottoiskandardinata (foto : Ayu/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Tangani Longsor di Gunung Mangga, BPBD Samarinda Turunkan Alat Berat

    PusaranMedia.com

    Longsor yang terjadi di Gunung Mangga, Jalan Ottoiskandardinata (foto : Ayu/Pusaranmedia.com)

    Tangani Longsor di Gunung Mangga, BPBD Samarinda Turunkan Alat Berat

    Longsor yang terjadi di Gunung Mangga, Jalan Ottoiskandardinata (foto : Ayu/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Buniyamin

    SAMARINDA – Upaya penanganan longsor di kawasan Gunung Mangga, Jalan Otto Iskandardinata terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda. 

    Longsor akibat curah hujan tinggi ini menyebabkan permukaan jalan licin dan menyempit, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas.

    BPBD telah menurunkan ekskavator untuk membersihkan material longsor serta pohon tumbang yang berisiko menghambat pengguna jalan.

    “Ini sebenarnya seminggu lalu sudah dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), tapi karena curah hujan tinggi, terjadi lagi penurunan tanah,” kata Kepala BPBD Samarinda, Suwarso.

    Selain membersihkan longsoran, BPBD bersama PUPR juga melakukan penanganan terhadap pohon tumbang di sekitar lokasi. Mengingat jalur ini merupakan salah satu titik dengan lalu lintas padat, Suwarso berharap cuaca tetap mendukung agar pekerjaan dapat diselesaikan secepatnya.

    Ia menjelaskan, keterbatasan alat berat menjadi salah satu kendala dalam percepatan penanganan longsor. “Kami memang memprioritaskan alat di beberapa lokasi longsor lainnya,” imbuhnya.

    Dari hasil kajian risiko, kawasan Gunung Mangga masuk dalam kategori rawan longsor sedang hingga tinggi karena jenis tanah yang berpasir juga membuatnya lebih mudah mengalami pergerakan.

    Untuk itu, BPBD Samarinda berharap ada pembangunan infrastruktur penahan tanah, seperti penurapan, guna mencegah longsor serupa terjadi di masa mendatang.

    “Tapi tentu harus melalui kajian terlebih dahulu. Biasanya konsultan akan mengukur lebih lanjut, apakah lebih tepat menggunakan retaining wall (dinding penahan tanah) atau bronjong,” tambahnya.

    Sebagai informasi, bronjong atau gabion adalah konstruksi penahan tanah yang terbuat dari anyaman kawat baja dan diisi dengan batu-batu besar guna memperkuat struktur tanah serta mencegah longsor.

    Penanganan di lapangan masih terus berlangsung, sementara pihak BPBD dan PUPR terus berupaya agar pengerjaan dapat diselesaikan secepat mungkin.