Reporter: Muhammad Luthfi | Editor: Buniyamin
TANA PASER - Target penyelesaian pembangunan Jembatan Bailey di sebelah Jembatan Busui molor dari perencanaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) akibat curah hujan tinggi.
BBPJN Kaltim mulai pembangunan Jembatan Bailey dengan bentang 33 meter tersebut sejak 20 Januari 2025 lalu dan ditargetkan rampung, serta bisa difungsikan pada 25 Februari 2025 atau Selasa kemarin.
Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Ruas Kuaro-Batu Aji BBPJN Kaltim, Muhammad Idris Djafar mengatakan penyebab molornya penyelesaian jembatan tersebut karena curah hujan yang tinggi.
Kini, kata dia, pembangunan Jembatan Bailey masih dalam proses pemadatan Agregat Klas A. Tapi dengan curah hujan yang tinggi mengakibatkan Lapisan Pondasi Agregat (LPA) belum padat secara maksimum.
“LPA belum padat maksimal dan kami belum bisa melakukan pengaspalan, sehingga pembangunan Jembatan Bailey molor dari target,” kata Idris, Rabu (26/5/2025).
Kendati demikian, pihaknya tetap memaksimalkan kinerja agar Jembatan Bailey dapat segera difungsikan dan dapat mengurai arus lalu lintas Provinsi Kaltim-Kalsel.
Dia menargetkan pembukaan jembatan bisa dilakukan pekan ini, tapi tetap menyesuaikan kondisi hujan. Diketahui fungsional jembatan ini nantinya hanya bisa dilintasi satu arah saja, atau masuk keluar kendaraan bertukaran.
“Semoga saja pekan depan sudah bisa rampung dan difungsikan. Setelah itu baru bisa melakukan pembangunan Jembatan Bailey kedua,” tutupnya.