Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Bambang Irawan

SAMARINDA - Akses internet yang memadai menjadi kebutuhan penting bagi pelajar, terutama di daerah terpencil yang masih mengalami keterbatasan jaringan. 

Koneksi yang stabil tidak hanya menunjang proses belajar-mengajar, tetapi juga membuka akses lebih luas terhadap sumber belajar digital. 

Namun, hingga kini masih banyak sekolah di Indonesia, termasuk di perbatasan Kalimantan yang mengalami kendala dalam hal konektivitas.

Untuk mengatasi permasalahan ini, program penyediaan seribu router oleh provider Tri telah dijalankan guna meningkatkan akses internet di sekolah-sekolah. 

Program ini menyasar wilayah-wilayah yang masih memiliki blank spot atau keterbatasan jaringan. 

“Kegiatan ini menyasar ke 588 pesantren dan sekolah di pelosok Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur," kata SVP Head of Region Kalimantan, Sugiyanto.

Jaringan internet di Kalimantan Timur saat ini telah mencakup 99,9 persen wilayah, dan penyedia layanan terus berupaya memperluas cakupannya. 

Apalagi dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah ini, tentu saja infrastruktur digital pun diproyeksikan akan semakin berkembang.

"Apalagi di Kaltim sudah ada IKN sehingga ke depannya kami juga akan memperluas cakupan Tri agar bisa dinikmati seluruh masyarakat,” terangnya. 

SVP Head of Marketing Circle Kalisumapa, Adiyanto Adhi Kusumo menambahkan bahwa pembangunan seribu router merupakan bagian dari program nasional yang berfokus pada penyediaan internet bagi sekolah-sekolah.

“Tujuannya adalah memastikan para siswa memiliki akses ke layanan digital yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar,” katanya.

Dengan tersedianya jaringan internet yang lebih luas, diharapkan pelajar di daerah terpencil dapat memperoleh kesempatan belajar yang setara dengan siswa di wilayah perkotaan serta mengembangkan keterampilan digital yang semakin dibutuhkan di era modern.

“Ini juga bagian dari komitmen kami untuk mendukung aktivitas Gen Z di dunia digital,” pungkasnya.