Reporter: Herdiansyah | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda, Mursidi, menanggapi demonstrasi yang berlangsung di depan kantor KSOP Samarinda dan Pelindo Samarinda.
Ia menegaskan telah mengambil langkah-langkah konkret dalam menangani dampak insiden tabrakan kapal di Jembatan Mahakam.
“Kami telah melakukan berbagai langkah demi kelancaran dan keamanan lalu lintas kapal di bawah jembatan,” singkat Mursidi.
Menurutnya, KSOP telah memastikan pemilik kapal bertanggung jawab atas insiden tersebut dengan membuat pernyataan di hadapan notaris.
Selain itu, KSOP bersama instansi terkait tengah melakukan kajian teknis untuk pembangunan fender baru, termasuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) sebelum proses pembangunan dimulai.
“Pembuatan fender baru ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Diperlukan tim teknis untuk menentukan desain, tipe, dan kekuatan fender yang akan dibangun, serta mengangkat dan membersihkan fender lama yang roboh. Kami juga harus mencari vendor yang kompeten untuk melaksanakan proyek ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, KSOP merupakan instansi vertikal yang berada di bawah Kementerian Perhubungan. Ia menekankan penempatan, mutasi, dan pencopotan pejabat di KSOP merupakan kewenangan penuh dari Kementerian Perhubungan dan hanya dapat dilakukan setelah adanya penyelidikan dari instansi yang berwenang.
Sebagai langkah jangka pendek, KSOP telah menindaklanjuti rekomendasi dari Tim Investigasi Keselamatan Navigasi yang dilakukan pada 3 Maret 2025 lalu.
Rekomendasi tersebut mencakup pengawasan ketat terhadap lalu lintas kapal di bawah Jembatan Mahakam dengan tambahan dua unit Tug Escort dan tiga unit Tug Assist guna meningkatkan keselamatan pelayaran.
“Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus pelayaran serta keselamatan navigasi di kawasan Jembatan Mahakam,” pungkasnya.