Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin 

SAMARINDA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kaltim menyalurkan bantuan santunan sedekah kepada 300 penerima bantuan yang berasal dari dana infak.

Ketua BAZNAS Kaltim, Ahmad Nabhan menjelaskan bantuan yang diberikan sepenuhnya bersumber dari dana infak, bukan zakat. Masing-masing penerima memperoleh santunan sebesar Rp100.000.

“Dana infak ini bersifat tidak terikat, artinya bisa disalurkan kepada siapa saja yang membutuhkan, berbeda dengan zakat yang penyalurannya harus sesuai ketentuan syar’i kepada delapan golongan (asnaf),” jelas Ahmad Nabhan.

Dalam pengelolaan dana, BAZNAS Kaltim selalu berpegang pada prinsip 3A yakni Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.

“Prinsip ini menjadi pondasi kami dalam menjaga amanah umat. Setiap dana yang diterima akan kami salurkan secara transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi. Dalam kegiatan ini, kami juga berkoordinasi dengan pihak Gubernur agar seluruh proses berjalan tertib dan terpercaya,” jelasnya.

Gubernur Kaltim, Rudi Mas’ud turut mengapresiasi langkah BAZNAS Kaltim dalam mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk fakir miskin dan anak yatim.

Ia juga mengajak masyarakat, khususnya para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kaltim, untuk aktif menunaikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui BAZNAS Kaltim.

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta, justru menambah keberkahan. Saya berharap semangat berbagi bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” tuturnya.