Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin
BALIKPAPAN - Komisi II DPRD Balikpapan melakukan kunjungan lapangan ke Kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan yang berlokasi di Jalan Minyak, Kelurahan Mekar Sari, Kota Balikpapan, Rabu (9/4/2024).
Kunjungan ini dilakukan sebagai respons atas keresahan masyarakat terkait dugaan adanya Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan yang menyebabkan kerusakan pada kendaraan, seperti brebet dan nyendat.
Kini, Komisi II melakukan diskusi langsung dengan jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga di ruangan tertutup.
Rombongan dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah bersama Wakil Ketua III DPRD Balikpapan, Budiono.
Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri yang disampaikan saat rapat gabungan yang dirangkaikan dengan agenda halal bihalal.
"Masalah BBM ini banyak dikeluhkan masyarakat, baik pengendara roda dua maupun roda empat. Ada yang melaporkan motor atau mobilnya mogok karena BBM yang digunakan kotor," ucap Alwi.
Ia menegaskan pentingnya Komisi II segera menindaklanjuti laporan tersebut.
"Insya Allah habis Dzuhur ini Komisi II akan memanggil pihak Pertamina Patra Niaga. Kalau perlu, saya minta mereka juga turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi di beberapa SPBU," lanjutnya.
Ia menyebutkan, persoalan BBM kotor ini tidak hanya terjadi di Balikpapan, namun juga diduga terjadi di wilayah lain di Kaltim.
"Ini harus disaksikan langsung di lapangan. Kalau memang terbukti merugikan masyarakat, harus segera ditindak," tegasnya.
Bahkan kunjungan ini juga sudah ditegaskan oleh Fauzi Adi Firmansyah pada Rabu (26/2/2025).
Saat itu, kabar ini mencuat setelah Kejaksaan Agung menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero) beserta Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023.
Fauzi Adi Firmansyah menegaskan, waktu itu Pertamina telah mengklarifikasi bahwa tidak ada temuan BBM jenis Pertamax oplosan. Hal ini yang dikhawatirkan terdapat oplosan BBM di SPBU di Kota Balikpapan
"Nanti saya kroscek dulu soal oplosan Pertamax itu," kata Fauzi Adi.
Kini pun Komisi II DPRD Balikpapan menempati janjinya untuk menindaklanjuti soal BBM tersebut. Sebab masyarakat hingga saat ini masih belum puas terhadap hasil pemeriksaan yang dianggap tidak menemukan indikasi adanya kandungan air atau suhu yang tidak sesuai standar. (Adv)