Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Motor Rusak akibat BBM Diduga Oplosan, Warga Ramai-Ramai Klaim Bantuan di Kecamatan Samarinda Ulu

Warga antre klaim bantuan dari Pemkot Samarinda di Kecamatan Samarinda Ulu. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Motor Rusak akibat BBM Diduga Oplosan, Warga Ramai-Ramai Klaim Bantuan di Kecamatan Samarinda Ulu

    PusaranMedia.com

    Warga antre klaim bantuan dari Pemkot Samarinda di Kecamatan Samarinda Ulu. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Motor Rusak akibat BBM Diduga Oplosan, Warga Ramai-Ramai Klaim Bantuan di Kecamatan Samarinda Ulu

    Warga antre klaim bantuan dari Pemkot Samarinda di Kecamatan Samarinda Ulu. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Bambang Irawan

    SAMARINDA – Puluhan warga memadati Kantor Kecamatan Samarinda Ulu, Senin (14/4/2025), untuk mengklaim bantuan tunai dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akibat kerusakan motor yang diduga disebabkan Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan.

    Mayoritas pendaftar merupakan pengemudi ojek daring yang terdampak langsung karena kendaraan mereka menjadi tidak bisa digunakan untuk bekerja.

    Ini merupakan hari pertama pendistribusian bantuan yang disalurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota.

    Informasi soal bantuan sebesar Rp300 ribu ini telah beredar luas, baik melalui media massa maupun media sosial, dan langsung disambut antusias oleh masyarakat.

    Salah satu penerima bantuan, Asep Kurniawan menceritakan bahwa motornya mulai bermasalah setelah mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Jalan Juanda.

    “Selang beberapa kilometer, langsung nyendat motornya. Masih bisa dipakai, tapi setelah mau digunakan lagi sudah nggak bisa,” ujarnya.

    Setelah diperiksa di bengkel, diketahui bahwa filter bensinnya rusak akibat kandungan BBM yang tercium seperti thinner. 

    "Bensinnya sudah dikuras semua dan memang ada berbau thinner dan motor saya kena dari 28 Maret," tambahnya.

    Meski mengapresiasi bantuan tersebut, Asep menilai nilai kompensasi belum sebanding dengan kerugian waktu dan potensi penghasilan yang hilang. 

    "Alhamdulillah sebenarnya ada diganti, tapi ya untuk driver memang sebenarnya tidak cukup karena kita rugi waktu juga,” ungkapnya.

    Cerita serupa juga datang dari Anwar, rekan sesama pengemudi ojek daring. Motor miliknya mendadak mati setelah mengisi BBM di SPBU Jalan Juanda, Sabtu (5/4/2025) tak lama setelah libur Lebaran.

    “Daripada mengganggu performa kerja, saya langsung bawa ke bengkel,” katanya. 

    Biaya perbaikan yang dikeluarkannya pun mencapai Rp1 juta karena banyak suku cadang yang harus diganti.

    Begitu mengetahui informasi bantuan, Anwar segera datang ke kecamatan dengan membawa nota bengkel dan dokumentasi kerusakan. 

    “Katanya bantuan terbatas cuma 60 orang, makanya saya langsung buru-buru ke sini,” jelasnya.

    Camat Samarinda Ulu, Sujono membenarkan bahwa masing-masing kecamatan diberi kuota sebanyak 60 orang penerima. Setelah kuota terpenuhi, pihaknya langsung menutup pendaftaran.

    “Sebenarnya batas waktunya dari pukul 09.00 sampai 15.00 WITA, dan kalau belum penuh akan kami sambung sampai Sabtu. Tapi karena sudah 60 orang, jadi ditutup,” kata Sujono.

    Ia juga mengungkapkan belum mengetahui apakah akan ada penambahan kuota di kemudian hari. Namun, nama-nama yang sudah terdaftar tetap akan diverifikasi oleh pihak kecamatan.

    “Kami akan teliti kembali untuk disesuaikan dengan syarat dari bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Nanti juga akan kami laporkan ke pimpinan,” tukasnya.