Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin
BALIKPAPAN - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan tengah melaksanakan proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2025.
Kini, proses seleksi berlangsung hingga 21 April 2025 mendatang dan pendaftaran dilakukan secara transparan melalui sistem daring.
Kepala Kesbangpol Balikpapan, Sutadi mengatakan seluruh pendaftaran dilakukan melalui aplikasi Transparansi Paskibraka dan peserta membuat akun dan mengunggah berkas sesuai persyaratan.
"Pendaftaran secara online lewat aplikasi Tranparansi Paskibraka Persyaratan untuk putra minimal tinggi badan 170 cm dan putri 165 cm. Jika tidak terpenuhi, kita bisa ajukan diskresi ke pusat, biasanya diberi toleransi 5 cm," ucap Sutadi, Rabu (16/4/2025).
Ia mengungkapkan saat ini total peserta yang mendaftar untuk seleksi lanjutan berjumlah 90 putra dan 75 putri yang berasal dari sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK sederajat di Balikpapan.
Sutadi menyebut dari hasil seleksi nanti, empat pasang terbaik akan dikirim ke provinsi. Satu pasang akan diseleksi ke tingkat nasional, sedangkan tiga pasang lainnya akan bertugas di tingkat provinsi.
"Harapannya tahun ini Balikpapan bisa mengirim perwakilan ke nasional. Tahun lalu, calon kita gagal karena masalah gigi bolong, padahal tinggi dan nilai lainnya memenuhi. Sekarang kami lebih teliti," katanya.
Ia juga menyebutkan proses seleksi meliputi tes administrasi, kesehatan, samapta, psikotest, serta pemeriksaan postur dan fisik yang dilakukan secara ketat dan transparan.
Staf Seleksi Paskibraka Balikpapan, Aniva Ramadhani menjelaskan pada Senin depan, peserta mengikuti tes kesehatan yang dilakukan di Lapangan Tennis Indoor, Balikpapan Tennis Stadium.
"Lanjut tanggal 23 April nanti akan ada seleksi fisik seperti lari, push-up, dan sit-up. Kami butuh 43 orang, 39 untuk tingkat kota, empat lainnya dikirim ke provinsi. Kemudian satu orang akan diseleksi di provinsi untuk ke nasional,” jelas Aniva.
Ia menambahkan, peserta berasal dari kelas 10 SMA/SMK, dan seleksi terbuka bagi siapa pun tanpa syarat pengalaman organisasi. Namun, postur tubuh, tinggi badan, dan bentuk kaki akan menjadi pertimbangan utama.
"Misalnya kaki berbentuk X atau O, atau bahu tidak simetris, akan jadi bahan pertimbangan. Tapi semua anak sekolah punya kesempatan yang sama," ujarnya.
Proses seleksi sudah dimulai sejak 19 Maret dengan tes IQ dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Saat ini masih berlangsung dan belum menghasilkan 43 peserta final.
Aniva yang juga pernah menjadi Paskibraka pada 2021, mengajak siswa untuk aktif mengikuti seleksi karena banyak manfaat yang bisa didapatkan. Apalagi setelah menjadi Paskibraka nantinya.
"Paskibraka membentuk rasa percaya diri, melatih disiplin, dan sering dilibatkan dalam kegiatan resmi kota seperti upacara dan penyambutan tamu penting," tuturnya. (Adv)