Reporter: Siswandi | Editor: Bambang Irawan
SANGATTA – Produktivitas padi di Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mencapai 5,1 ton per Hektare (Ha).
Ini diungkap langsung Ketua DPRD Kutim, Jimmi saat menghadiri panen raya di lahan seluas 80 Ha. "Ini bukan hanya panen biasa. Ini keberhasilan nyata petani dalam mengelola lahan secara optimal," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Namun, ia menegaskan pencapaian tersebut baru permulaan, Desa Sangkima masih menyimpan potensi pertanian yang belum tergarap maksimal.
Tercatat ada sekitar 800 Ha lahan tidur yang berpeluang besar dijadikan sawah produktif dan tantangan utamanya bukan pada pembukaan lahan, melainkan infrastruktur pendukung, khususnya sistem irigasi.
Jimmi menyoroti pentingnya tata kelola air yang baik agar petani tidak bergantung pada musim. "Saat hujan, jangan sampai sawah kebanjiran dan ketika kemarau air tetap mengalir, sehingga sistem pengairan jadi prioritas," tegasnya.
Ia menilai pembangunan sektor pertanian di era kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi (ARMY) tidak cukup hanya membuka lahan baru. Dibutuhkan pembangunan sarana prasarana pertanian yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Panen raya di Sangkima bukan hanya soal hasil, tapi menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan daerah. Di tengah ancaman krisis pangan global, Kutim tampil sebagai aktor penting di luar sentra-sentra pertanian nasional seperti Jawa dan Sulawesi.
"Kita harus buktikan, Kutim bisa jadi lumbung pangan di Kalimantan Timur," kata Jimmi. Panen raya ini tak lepas dari kegigihan para petani dan mereka kini menantikan komitmen nyata pemerintah, berupa irigasi fungsional, benih unggul hingga teknologi pertanian modern.
Jimmi optimistis jika dikelola secara terstruktur dan profesional, maka Sangkima bisa menjadi ikon pertanian baru di pesisir timur Kalimantan. "Jangan hanya bicara potensi, saatnya kita wujudkan. Semuanya dimulai dari kemauan dan kerja sama," pungkasnya.