Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Dinas Pendidikan Berau Targetkan Bahasa Banua jadi Muatan Lokal di Sekolah di 2026

Sekertaris Dinas Pendidikan Berau, Ali Syahbana (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Dinas Pendidikan Berau Targetkan Bahasa Banua jadi Muatan Lokal di Sekolah di 2026

    PusaranMedia.com

    Sekertaris Dinas Pendidikan Berau, Ali Syahbana (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

    Dinas Pendidikan Berau Targetkan Bahasa Banua jadi Muatan Lokal di Sekolah di 2026

    Sekertaris Dinas Pendidikan Berau, Ali Syahbana (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan

    TANJUNG REDEB - Dinas Pendidikan Kabupaten Berau menegaskan komitmennya dalam memperkuat pelestarian bahasa daerah di seluruh sekolah mulai dari SD hingga SMP, Kamis (17/4/2025).

    Sekretaris Dinas Pendidikan Berau, Ali Syahbana, menyampaikan pihaknya tengah mematangkan langkah-langkah implementasi meski masih terkendala oleh regulasi.

    Ali menjelaskan, penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) tentang bahasa muatan lokal sempat direncanakan rampung pada 2024. Namun karena beban kerja di Bagian Hukum yang cukup banyak, proses penyelesaian Perbup ini mengalami keterlambatan.

    “Memang kemarin tahun 2024 kita targetkan selesai, tapi karena banyaknya Perbup yang harus diselesaikan oleh Bagian Hukum, sementara ini masih terkendala,” jelas Ali.

    Lebih lanjut, ia menambahkan  penganggaran untuk pengadaan buku pembelajaran bahasa Banua akan dimasukkan dalam APBD tahun 2026, dengan catatan Perbup sudah disahkan tahun ini.

    Terkait Sumber Daya Manusia (SDM), Ali mengakui saat ini belum tersedia guru khusus yang memang secara formal menguasai dan mengajar bahasa Banua. Namun ia optimistis potensi lokal dapat dimanfaatkan dalam masa transisi.

    “Memang guru khususnya belum ada. Tapi namanya bahasa daerah, pasti ada orang Banuanya di situ. Nah itulah yang nanti kita berdayakan, apalagi sudah ada buku panduan bahasa muatan lokalnya,” tuturnya.

    Dinas Pendidikan juga menargetkan seluruh sekolah di Berau, baik tingkat dasar maupun menengah, wajib memasukkan bahasa Banua dalam muatan lokal. Ali menekankan pentingnya penguasaan bahasa daerah sebagai bagian dari identitas dan kearifan lokal.

    “Muatan lokal itu bisa masuk di kurikulum apa saja, baik Kurikulum 13, Kurikulum Merdeka, semua bisa. Tapi khusus bahasa Banua, kami wajibkan semua sekolah untuk nantinya memasukkannya ke dalam muatan lokal,” tegasnya.

    Ali berharap langkah ini dapat menjadi pondasi kuat dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga memahami budaya dan jati diri daerahnya.

    “Karena prinsipnya, kita tinggal di Berau harus bisa bahasa Banua. Paling tidak, saat orang berbicara, kita paham. Jangan sampai tinggal di Banua, tapi tidak tahu bahasanya,” pungkasnya.