Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Capaian Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Samarinda Masih Rendah, Baru 774 Orang Memanfaatkan Layanan

Kepala Dinkes Kota Samarinda, Ismed Kusasih. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Capaian Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Samarinda Masih Rendah, Baru 774 Orang Memanfaatkan Layanan

    PusaranMedia.com

    Kepala Dinkes Kota Samarinda, Ismed Kusasih. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Capaian Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Samarinda Masih Rendah, Baru 774 Orang Memanfaatkan Layanan

    Kepala Dinkes Kota Samarinda, Ismed Kusasih. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Bambang Irawan

    SAMARINDA - Lebih dari 700 warga Kota Samarinda telah memanfaatkan layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sejak program ini diluncurkan pada Februari lalu. 

    Namun, tingkat partisipasi masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan target nasional.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kusasih menyampaikan bahwa hingga 15 April, sebanyak 774 warga tercatat mengikuti PKG di 26 puskesmas yang tersebar di Samarinda.

    “Di Kalimantan Timur ada sekitar 5.026 orang yang ikut serta. Secara nasional, sudah mencapai 1,8 juta. Artinya, di Samarinda program ini berjalan cukup baik, meski sosialisasi masih perlu ditingkatkan,” jelas Ismed.

    PKG merupakan bagian dari program preventif pemerintah pusat untuk mendeteksi faktor risiko kesehatan secara dini. 

    Ismed mengungkapkan, layanan tersebut kini tidak lagi terbatas pada momen ulang tahun. Warga bisa langsung datang ke puskesmas atau mendaftar melalui aplikasi SatuSehat Mobile.

    “Dalam dunia medis, pencegahan lebih penting daripada pengobatan. Karena itu, PKG ini bertujuan mendeteksi potensi penyakit sedini mungkin,” ungkapnya.

    Sejauh ini, PKG lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok usia dewasa. Sementara untuk anak-anak masih tergantung pada inisiatif orang tua. 

    Karena itu ke depannya, program ini akan menyasar pelajar, terutama siswa baru tingkat SD dan SMP, melalui pemeriksaan di sekolah.

    “Target nasionalnya, sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia mengikuti PKG setiap tahun, sekitar 90 juta orang. Tapi dua bulan ini baru 1,8 juta,” tambahnya.

    Padahal, kata dia, seluruh puskesmas di Samarinda sudah siap dengan fasilitas dan bahan habis pakai. 

    Untuk mendorong partisipasi, Dinkes juga menggencarkan sosialisasi melalui media massa, organisasi kemasyarakatan, serta forum di tingkat kecamatan dan kelurahan.

    “Ini bukan sekadar program layanan rutin, tapi bagian dari arah pembangunan nasional. Semua pihak perlu berperan dalam menyukseskannya,” tutupnya.