Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

DLHK Kukar Siapkan Lokasi Baru untuk Atasi Krisis Kapasitas TPA Bekotok

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo (Foto: Aswin/pusaranmedia.com

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Diskominfo Kutai Kartanegara

    DLHK Kukar Siapkan Lokasi Baru untuk Atasi Krisis Kapasitas TPA Bekotok

    PusaranMedia.com

    Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo (Foto: Aswin/pusaranmedia.com

    Banner ADV

    DLHK Kukar Siapkan Lokasi Baru untuk Atasi Krisis Kapasitas TPA Bekotok

    Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo (Foto: Aswin/pusaranmedia.com

    Reporter: Aswin | Editor: Buniyamin

    TENGGARONG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) tengah merancang solusi jangka panjang berupa pembangunan TPA baru. Ini dilakukan karena peningkatan secara signifikan volume sampah di TPA Bekotok Loa Ipuh.

    Selama ini, TPA Bekotok menjadi lokasi pembuangan utama bagi sampah dari wilayah Tenggarong, Loa Kulu hingga Tenggarong Seberang. Tapi kapasitas lahan seluas lima Hektare (Ha) itu kini hampir mencapai batas maksimal, mengingat tiap harinya menampung sekitar 25 ton sampah.

    “Kondisi TPA saat ini sudah sangat terbatas, sehingga kami perlu segera menyiapkan tempat baru untuk mengantisipasi ledakan sampah ke depan,” ujar Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, Jumat (18/4/2025).

    DLHK Kukar mengkaji beberapa lokasi alternatif yang potensial dijadikan TPA baru, di antaranya di Desa Jonggon dan Bensamar. Sembari menunggu kepastian lahan, optimalisasi TPA Bekotok tetap dilakukan, seperti pengaturan zonasi pembuangan dan peningkatan efisiensi melalui pemadatan sampah.

    Namun, kata Slamet, rencana ini tidak lepas dari kendala. Salah satunya adalah status lahan di Jonggon yang saat ini berada di bawah kewenangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kukar.

    Ia menegaskan koordinasi antar instansi perlu dijalankan dengan baik agar penggunaan lahan bisa difasilitasi secara legal, misalnya melalui skema hibah atau pemanfaatan bersama. “Lahan itu bukan milik DLHK, jadi tidak bisa langsung kita kelola. Perlu pembicaraan dan kesepakatan dengan Distanak,” jelasnya.

    Selain itu, DLHK juga tengah menjajaki kemungkinan kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Opsi pemanfaatan teknologi seperti RDF (Refuse-Derived Fuel) dan sistem pemilahan dari sumber rumah tanggga. (Adv)