Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui program pembinaan pertanian. Hal itu terlihat dari panen raya yang digelar di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Nunukan.
Kepala Lapas Nunukan, Puang Dirham, mengatakan bahwa kegiatan panen raya tersebut merupakan hasil kerja keras warga binaan yang dibina secara langsung dalam program pertanian.
“Alhamdulillah, kita kembali menggelar panen raya hasil garapan warga binaan. Totalnya ada lebih dari seratus kilogram berbagai jenis sayuran,” ujar Puang Dirham kepada pusaranmedia.com.
Sayuran yang berhasil dipanen antara lain kangkung, sawi, labu putih, terong ungu, dan paria. Hasil pertanian ini dipanen langsung dari lahan seluas satu hektar yang dikelola di lingkungan SAE Lapas Nunukan.
Menurut Puang, seluruh hasil panen akan dipasarkan kepada masyarakat sekitar. “Tentunya hasil panen ini akan kita pasarkan, dan dari hasil penjualannya nanti akan kita gunakan kembali untuk pengembangan produksi pertanian selanjutnya,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa sayuran yang dipanen bebas dari bahan kimia berbahaya dan masih dalam keadaan segar saat dijual.
“Kita pastikan aman dan steril. Semua sayuran yang dipanen ini layak konsumsi dan tidak menggunakan zat berbahaya,” tegasnya.
Puang Dirham menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari 13 program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM, khususnya dalam pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Ini adalah bukti nyata keberhasilan program pembinaan kemandirian. Kita ingin warga binaan mendapatkan keterampilan yang bermanfaat setelah bebas nanti,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar panen, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai proses reintegrasi sosial warga binaan.
“Melalui kegiatan seperti ini, mereka bisa membaur dan membangun kembali peran sosialnya di tengah masyarakat,” pungkasnya.