TENGGARONG - Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kalimantan Timur melakukan kunjungan kerja lapangan untuk uji petik di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis 17 April 2025.
Pansus memulai kunjungan di lokasi Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) sapi di Kelurahan Wonotirto.
Ketua Pansus LKPj, Agus Suwandy, memimpin rombongan yang terdiri dari anggota pansus seperti Fuad Fakhruddin, Abdul Giaz, Damayanti, Fadly Imawan, Firnadi Ikhsan, Andi Satya Adi Saputra, Hartono Basuki, dan Baharuddin Demmu. Tenaga ahli dan staf pansus turut mendampingi.
Rombongan tiba di kandang penggemukan dan lokasi pengolahan pupuk kompos milik Kelompok Ternak Tirto Sari.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Fahmi Himawan, bersama jajaran kelompok tani menyambut mereka.
Agus Suwandy menilai model PDKT sebagai inovasi baru dan mengungkap rencana pembentukan Koperasi Merah Putih untuk mendukung ketahanan pangan di Kaltim. Ia berharap PDKT terus berkembang meskipun menghadapi kendala seperti keterbatasan pakan dan ketiadaan kawasan khusus peternakan.
Ia menambahkan, biaya pembebasan lahan sekitar Rp50-100 juta per hektare masih memungkinkan dan dapat dialokasikan untuk lahan 10 hingga 20 hektare.
"Kami mendorong pembentukan kawasan peternakan terpisah yang bisa dikelola melalui skema pinjam pakai dengan kelompok tani," jelasnya.
Setelah itu, Pansus meninjau Jembatan Kuala Samboja. Staf Bina Marga Dinas PUPR Kaltim, I Nyoman Suardika, menerima rombongan dan menjelaskan bahwa proyek jembatan tersebut sedang berjalan dengan sistem tender satu file harga terendah sistem gugur. Agus Suwandy menyebut nilai kontrak proyek mencapai Rp36 miliar.
Sedangkan lokasi uji petik ketiga yaitu SMK Negeri 1 Samboja. Pansus meninjau pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) jurusan tata boga yang bernilai kontrak Rp1,9 miliar.
Mereka menemukan beberapa kekurangan fisik pada bangunan dan meminta pihak kontraktor segera melakukan perbaikan.
"Kami minta kontraktor menambah tangga pada teras bangunan, membangun akses jalan menuju ruang praktik, dan merapikan dinding serta kusen jendela," tegas Agus Suwandy. (Adv/Hms)