Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Ribuan Wanita Berkebaya Hadiri Peringatan Hari Kartini di Pendopo Lou Bepekat Paser

Ribuan wanita Paser rayakan Hari Kartini di Pendopo Lou Bepekat. (Foto : Luthfi/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Ribuan Wanita Berkebaya Hadiri Peringatan Hari Kartini di Pendopo Lou Bepekat Paser

    PusaranMedia.com

    Ribuan wanita Paser rayakan Hari Kartini di Pendopo Lou Bepekat. (Foto : Luthfi/Pusaranmedia.com)

    Ribuan Wanita Berkebaya Hadiri Peringatan Hari Kartini di Pendopo Lou Bepekat Paser

    Ribuan wanita Paser rayakan Hari Kartini di Pendopo Lou Bepekat. (Foto : Luthfi/Pusaranmedia.com)

    Reporter : Muhammad Luthfi | Editor : Bambang Irawan 

    TANA PASER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser merayakan peringatan Hari Kartini di Pendopo Lou Bepekat, Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Senin (21/4/2025).

    Terlihat ribuan wanita dari berbagai penjuru wilayah Bumi Daya Taka yang terhimpun dalam pelbagai organisasi wanita, hadir mengenakan kebaya memenuhi Pendopo Lou Bepekat.

    Bupati Paser Fahmi Fadli menyampaikan, Hari Kartini merupakan sebuah momen penting untuk menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini dan seluruh perempuan Indonesia yang telah menyalakan obor perubahan di negeri ini.

    “Kartini adalah simbol keberanian untuk berpikir melampaui zamannya,” tutur Fahmi yang membacakan pidato Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA) Arifah Fauzi.

    Kartini membayangkan Indonesia yang lebih adil terhadap perempuan yang bebas bermimpi, menempuh pendidikan dan menentukan nasibnya sendiri.

    Waktu usia muda, Kartini telah menyuarakan ketidakadilan terhadap perempuan dan bangsanya, serta meyakini bahwa kemajuan bangsa tidak mungkin dicapai tanpa kemajuan perempuan.

    Hari ini, lebih dari satu abad setelah Kartini menulis pikirannya, perjuangan itu ternyata belum selesai. Masih banyak perempuan yang menghadapi tantangan dalam pendidikan, pekerjaan, perlindungan hukum, dan ruang-ruang pengambilan keputusan.

    Namun, semangat Kartini tidak pernah padam. Kartini hidup dalam diri setiap perempuan Indonesia di setiap usia dan di setiap langkah kehidupan.

    Semangat Kartini ada pada pelajar yang gigih menuntut ilmu dan berani bermimpi tinggi. Juga pada perempuan pekerja apapun profesinya melalui dedikasi, karya, dan kontribusi untuk masyarakat.

    Semangat Kartini ada pada ibu rumah tangga yang dengan kasih sayang mendidik generasi penerus bangsa. Serta pada pemimpin, guru, aktivis, inovator, seniman, dan siapapun yang terus berjuang membuka jalan bagi perempuan lainnya.

    Tak ada kata terlalu muda atau terlalu tua untuk menyalakan semangat Kartini. Tak ada peran yang terlalu kecil untuk menciptakan perubahan.
    Oleh karena itu, mari kita terus menghidupi semangat Kartini.

    Dengan belajar, bekerja dan berkarya, wanita memiliki peluang membuka lebih banyak ruang untuk berpartisipasi dalam kemajuan bangsa. Sehingga dapat menolak segala bentuk diskriminasi, dan memastikan setiap perempuan bisa tumbuh dan berdaya, dari manapun dia berasal.

    Fahmi memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada wanita yang selalu hadir dan ambil bagian dalam perjuangan untuk mencerdaskan bangsa, memberdayakan sesama, dan meneruskan nilai-nilai luhur, serta perjuangan Ibu Kartini, 

    “Peringatan Hari Kartini bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan untuk bertindak. Selamat Hari Kartini Tahun 2025 kepada seluruh perempuan Indonesia,” ucap Fahmi.