Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-20 tingkat Kabupaten Nunukan yang digelar di Kecamatan Sembakung berlangsung semarak dan penuh antusiasme.
Gemuruh tepuk tangan memenuhi arena utama saat Bupati Nunukan, H Irwan Sabri mengumumkan hadiah umrah bagi peserta yang nantinya berhasil menjuarai MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
“Bagi peserta MTQ Kabupaten Nunukan yang berhasil juara di tingkat provinsi, akan kami berikan hadiah umrah. Ini bentuk apresiasi dan motivasi dari pemerintah daerah agar semangat membaca dan mencintai Al-Qur’an terus tumbuh di tengah masyarakat,” ujar Irwan Sabri.
Janji tersebut sontak menjadi suntikan semangat baru bagi seluruh peserta dari 11 kecamatan yang berlaga dalam kompetisi yang berlangsung mulai 20 hingga 22 April 2025 mendatang.
Kemeriahan pembukaan MTQ XX tak hanya tampak dari antusiasme peserta, tetapi juga dari balutan budaya lokal yang kuat. 11 kafilah tampil dalam defile pembukaan dengan mengenakan beragam pakaian adat, seperti batik Lulantatibu, baju adat Dayak, Tidung, hingga busana khas Bugis. Semua menampilkan kekayaan budaya masing-masing, yang menjadi identitas keanekaragaman Kabupaten Nunukan.
Kehadiran sebuah perahu tradisional di awal acara menjadi ikon pembuka yang menggambarkan semangat persatuan dan harmoni. Perahu itu melambangkan semangat masyarakat Sembakung yang senantiasa menjunjung nilai kebersamaan dan gotong royong.
MTQ tahun ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi membaca dan menulis Al-Qur’an, namun juga menjadi wadah memperkuat silaturahmi, memperteguh nilai keislaman, dan memperkenalkan budaya lokal sebagai kekuatan identitas daerah.
“Kami ingin MTQ ini tidak hanya melahirkan qari dan qariah terbaik, tetapi juga memperkuat jati diri kita sebagai masyarakat yang beriman, berbudaya dan bersatu dalam keberagaman. Ini juga menjadi bagian dari pembangunan mental spiritual masyarakat Nunukan,” tambah Irwan Sabri.
Pemerintah Kabupaten Nunukan berharap kegiatan ini menjadi pemantik lahirnya generasi Qur’ani yang tidak hanya cakap dalam tilawah, tetapi juga memiliki karakter mulia yang siap membawa perubahan positif di tengah masyarakat. (adv)