Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Bambang Irawan

SAMARINDA – Semangat Raden Ajeng Kartini terus hidup dalam sosok perempuan modern yang berdedikasi, salah satunya adalah Rinda Wahyuni. 

Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, 21 April, kiprah Rinda sebagai figur publik sekaligus penggerak sosial di Samarinda layak mendapat sorotan.

Tak hanya dikenal sebagai istri Wali Kota Samarinda, Andi Harun, Rinda membuktikan dirinya sebagai perempuan dengan peran strategis dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Ia menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Samarinda, Bunda PAUD, dan penggerak utama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). 

Melalui peran-peran tersebut, Rinda aktif mendorong program pemberdayaan perempuan, peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini, serta pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.

Konsistensinya dalam memperjuangkan isu-isu perempuan dan keluarga membuatnya meraih Anugerah Puspa Cita, sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada tokoh perempuan inspiratif atas kontribusi dan dedikasinya bagi daerah.

Prestasi ini mempertegas posisinya sebagai Kartini masa kini perempuan yang tidak hanya aktif dalam dunia sosial dan organisasi, tetapi juga mampu menjadi motor perubahan bagi masyarakat.

Di tengah kesibukannya menjalankan berbagai peran publik, Rinda tetap memegang teguh nilai-nilai keluarga. 

“Kita harus bisa hadir untuk masyarakat, tanpa meninggalkan peran di rumah,” ungkap Rinda.

Baginya, keberhasilan perempuan bukan hanya diukur dari jabatan atau penghargaan, tetapi juga dari kontribusi yang diberikan kepada keluarga dan lingkungannya.

Dengan rekam jejak yang kuat, dedikasi yang konsisten, dan semangat membangun, Rinda Wahyuni menjadi representasi nyata Kartini masa kini perempuan yang tak hanya hadir, tetapi juga memberi dampak positif dan berkelanjutan.

“Jika dihubungkan dengan Hari Kartini, perempuan yang menginspirasi saya adalah ibu saya, hingga guru perempuan saya,” tandasnya.