Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

1.356 Kendaraan Terdampak BBM Oplosan, Pemkot Samarinda Kucurkan Rp400 Juta

Wali Kota Samarinda, Andi Harun (foto : Ayu/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    1.356 Kendaraan Terdampak BBM Oplosan, Pemkot Samarinda Kucurkan Rp400 Juta

    PusaranMedia.com

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun (foto : Ayu/Pusaranmedia.com)

    1.356 Kendaraan Terdampak BBM Oplosan, Pemkot Samarinda Kucurkan Rp400 Juta

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun (foto : Ayu/Pusaranmedia.com)

    Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Bambang Irawan

    SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menyelesaikan penyaluran bantuan dana bagi pemilik kendaraan yang terdampak kerusakan mesin akibat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) diduga oplosan. 

    Total anggaran yang dikucurkan mencapai sekitar Rp400 juta, dengan masing-masing kendaraan menerima bantuan sebesar Rp300 ribu. 

    Berdasarkan data dari Pemkot Samarinda, bantuan tersebut telah disalurkan kepada 1.356 pemilik kendaraan.

    Bantuan ini menyasar kendaraan yang mengalami kerusakan dalam rentang waktu 28 Maret hingga 8 April 2025, dan mulai disalurkan sejak 14 April 2025.

    “Setelah kita laksanakan selama seminggu, kita berikan bantuan kepada warga yang terkena dampak sampai hari terakhir, yaitu Sabtu. Kurang lebih Rp400 juta,” kata Wali Kota Samarinda, Andi Harun, Senin (21/4/2025).

    Hanya warga dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Samarinda yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan ini. 

    Meski bersifat sementara dan tidak dapat sepenuhnya menghapus kerugian, Andi Harun menyebut bahwa bantuan ini sebagai bentuk tanggung jawab Pemkot kepada masyarakat.

    Hal ini disampaikannya untuk menanggapi  janji Pertamina yang sebelumnya dalam hearing bersama DPRD Kaltim, Rabu (9/4/2025), sempat menyatakan akan menyediakan bengkel khusus untuk memperbaiki kendaraan konsumen yang terdampak BBM diduga oplosan.

    Namun hingga kini, janji tersebut belum terealisasi dan belum ada kejelasan mengenai lokasi maupun waktu pembukaan bengkel bagi masyarakat terdampak.

    "Mungkin bantuan kita tidak memuaskan tapi itulah yang bisa kami lakukan secara maksimal. Seingat kami, sampai hari ini tidak ada koordinasi antara kami dan Pertamina,” imbuhnya.

    Kendati demikian, Pemkot Samarinda kini menunggu hasil uji laboratorium dari lembaga independen terkait kualitas BBM yang diduga menjadi penyebab kerusakan kendaraan. Hasil tersebut akan diumumkan kepada publik setelah proses pemeriksaan rampung.

    “Nanti pada saat selesai akan kita umumkan ke publik,” pungkasnya.