Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-20 tingkat Kabupaten Nunukan tahun 2025 tak sekadar menjadi ajang kompetisi keagamaan, melainkan juga momentum penting dalam memperkuat pembinaan generasi Qur’ani di wilayah perbatasan.
Koordinator Dewan Hakim MTQ XX, H Muhammad Tahir menegaskan seluruh dewan hakim yang bertugas dalam perhelatan tahun ini telah dipersiapkan secara matang, baik dari segi kompetensi maupun integritas.
“Seluruh dewan hakim telah melalui proses seleksi dan pembekalan. Kami menjamin netralitas dan objektivitas dalam penilaian setiap cabang lomba,” ujar H Tahir.
Ia menjelaskan bahwa sistem penilaian mengacu pada standar nasional dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), dengan mempertimbangkan kualitas bacaan, tajwid, adab peserta, serta penguasaan materi yang sesuai dengan cabang yang diikuti.
“Penilaian dilakukan secara transparan menggunakan formulir standar. Selain itu, semua hakim bekerja dalam tim untuk menghindari penilaian sepihak,” tambahnya.
Menanggapi kemungkinan adanya keberatan dari peserta atau pendamping, H Tahir memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan mekanisme klarifikasi yang terbuka dan adil.
“Kami terbuka terhadap masukan dan keberatan, selama disampaikan secara etis dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan,” tegasnya.
Ia berharap MTQ XX ini bukan hanya sukses dalam pelaksanaan teknis, tetapi juga mampu menjadi pemicu semangat baru dalam pembinaan karakter dan keagamaan generasi muda Nunukan.
“Ini bukan semata ajang perlombaan, tapi juga wadah silaturahmi, pembinaan karakter, dan penguatan syiar Islam, khususnya di wilayah perbatasan,” pungkasnya. (Adv)