Reporter: Umar Daud | Editor: Lodya Astagina
TANJUNG REDEB - Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mempercepat realisasi Program Nol Anak Tidak Sekolah (ATS).
Ia menegaskan target bebas anak putus sekolah pada 2025 tak akan tercapai tanpa dukungan data akurat, anggaran yang cukup, serta kolaborasi lintas sektor.
Sebagai informasi, Disdik menargetkan tidak ada lagi anak putus sekolah pada akhir 2025. Program ini mencakup identifikasi anak usia sekolah yang berpindah domisili atau terkendala akses, lalu penyaluran mereka ke jalur formal maupun non formal.
"Resolusi tak ada anak putus sekolah harus diterjemahkan dalam aksi nyata," kata Elita, Selasa (22/4/2025).
Salah satu tantangan utama adalah data anak yang drop out akibat pindah alamat atau sulit menjangkau bangku sekolah. Elita menyoroti banyak keluarga di wilayah pesisir dan pedalaman yang belum tercatat dengan baik.
"Data terpadu mutlak diperlukan agar tidak ada anak yang terlewat," ujarnya.
Ia mendorong pembentukan tim lintas OPD yang melibatkan sejumlah instansi terkait agar setiap anak di Berau benar‑benar mendapatkan hak pendidikan.
“Kami tidak ingin sekadar mendengar laporan, tetapi memastikan tidak ada anak Berau yang terpinggirkan dalam akses pendidikan,” tutupnya. (Adv)