Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Laisa Hamisah Soroti Parkir di Balikpapan yang Belum Dikelola Maksimal 

Anggota DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah. (Foto: Humpro DPRD Balikpapan)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Laisa Hamisah Soroti Parkir di Balikpapan yang Belum Dikelola Maksimal 

    PusaranMedia.com

    Anggota DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah. (Foto: Humpro DPRD Balikpapan)

    Laisa Hamisah Soroti Parkir di Balikpapan yang Belum Dikelola Maksimal 

    Anggota DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah. (Foto: Humpro DPRD Balikpapan)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Anggota DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah menyoroti besarnya potensi sektor perparkiran di Kota Balikpapan yang dinilai belum dikelola secara maksimal. 

    Ia menyebutkan, pengelolaan parkir yang belum optimal dapat berdampak pada kebocoran pendapatan daerah, sehingga peran Dinas Perhubungan (Dishub) menjadi sangat krusial dalam membina dan mengoordinasi petugas parkir.

    "Memang kita ketahui, Balikpapan ini banyak sekali kegiatan parkir. Di mana-mana ada parkir," ucap Laisa, Kamis (24/4/2025).

    Ia mengungkapkan, saat ini terdapat dua jenis petugas parkir di Balikpapan, yakni mereka yang dibina oleh Dishub dan yang tidak berada di bawah pengawasan resmi. 

    Ia menilai, petugas yang dibina secara formal lebih tertib dalam menjalankan tugasnya karena mereka memberikan karcis parkir, dan hasilnya masuk ke kas daerah melalui APBD.

    "Yang bagus itu memang dari Dinas Perhubungan yang mengoordinasi dan membina. Karena penjaga parkir yang dibina akan memberikan karcis, dan uang parkirnya masuk ke kas APBD Kota Balikpapan," jelasnya.

    Namun, ia juga menyoroti keberadaan parkir liar yang jumlahnya tidak sedikit. 

    Parkir semacam ini dinilai memiliki potensi pendapatan yang besar, namun karena tidak dikelola dengan baik, pendapatan tersebut tidak masuk ke kas daerah.

    "Parkir-parkir di luar ini besar loh, sayang kalau tidak dikelola dengan baik. Dinas Perhubungan harus bisa mengajak mereka agar ikut dibina," tegasnya.

    Laisa mendorong agar Dishub lebih aktif dalam mengawasi dan membina petugas parkir non-resmi, termasuk memberikan edukasi dan penertiban secara selektif. 

    Ia juga mengingatkan akan pentingnya aspek kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.

    “Kalau tidak, bisa meresahkan. Seperti di Jakarta kemarin ada kasus tarif parkir mahal yang tiba-tiba, kan kasihan masyarakat,” ujarnya.

    Menurutnya, keamanan kendaraan serta kelancaran lalu lintas di area parkir juga perlu diperhatikan agar warga merasa nyaman dan aman saat memarkirkan kendaraan mereka. 

    "Kami berharap Dinas Perhubungan melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja petugas parkir resmi agar pelayanan terus membaik dan sistem perparkiran semakin profesional. Dengan sistem yang tertib dan terorganisasi, sektor parkir bisa menjadi sumber PAD yang berkelanjutan serta mendukung pembangunan kota," imbuhnya.