Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

135 ASN Berau Pensiun di 2025, Pemda Dikejar Tantangan Jaga Layanan Publik

Ilustrasi ASN. (Foto: Antara)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    135 ASN Berau Pensiun di 2025, Pemda Dikejar Tantangan Jaga Layanan Publik

    PusaranMedia.com

    Ilustrasi ASN. (Foto: Antara)

    135 ASN Berau Pensiun di 2025, Pemda Dikejar Tantangan Jaga Layanan Publik

    Ilustrasi ASN. (Foto: Antara)

    Reporter : Nur Hidayah | Editor : Lodya Astagina

    TANJUNG REDEB - Tahun 2025 akan menjadi momen penting sekaligus tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Berau. 

    Sebanyak 135 Aparatur Sipil Negara (ASN) dijadwalkan memasuki masa pensiun. Angka ini bukan sekadar statistik tahunan, melainkan lonceng pengingat atas tantangan besar dalam menjaga stabilitas birokrasi dan kualitas layanan publik di daerah.

     “Setiap masa pasti ada akhirnya, termasuk dalam dunia birokrasi. Tapi yang jelas setiap tahun ada pegawai yang pensiun dan ini harus kita siasati dengan baik,” ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Berau, Sri Eka Takariyati, Jumat (25/4/2025).

    Sri Eka mengungkapkan jumlah ASN yang pensiun pada tahun ini lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari total 135 ASN tersebut, sebagian besar berasal dari jabatan fungsional dan struktural tingkat menengah ke bawah.

    Namun satu nama yang cukup menonjol adalah Sekretaris DPRD Berau, Abdurrahman, satu-satunya pejabat eselon II yang akan pensiun tahun ini. Sementara dua pejabat struktural II lainnya, Kepala BKPSDM dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dijadwalkan pensiun pada 2026.

    Kondisi ini mendorong Pemkab Berau untuk bergerak cepat mengantisipasi kekosongan birokrasi. Salah satu langkah besar yang telah diambil adalah membuka rekrutmen CPNS dan PPPK secara masif. Tahun 2024 bahkan mencatat sejarah dengan pembukaan 450 formasi CPNS jumlah terbesar sepanjang sejarah Berau.

    “Biasanya kami hanya membuka sekitar 100 formasi. Tapi pada 2024 itu luar biasa. Kami ajukan 450 formasi dan disetujui,” ungkap Sri Eka.

    Namun semangat besar itu belum sepenuhnya berbuah manis. Dari 450 formasi yang tersedia, hanya sekitar 380 yang terisi. Selebihnya tak diminati pelamar, terutama untuk formasi-formasi di daerah terpencil.

    “Paling sulit dipenuhi itu dokter THT dan dokter mata. Apalagi kalau harus ditempatkan di wilayah yang jauh dari pusat kota, banyak yang enggan,” keluhnya.

    Untuk mengatasi hal tersebut, RSUD Berau mengambil inisiatif dengan menyekolahkan dokter-dokter yang ada agar dapat mengisi kekosongan spesialisasi yang dibutuhkan.

    Sementara itu, harapan besar masih digantungkan pada pembukaan seleksi CPNS dan PPPK tahun 2025. Tapi hingga kini, belum ada kepastian dari pemerintah pusat mengenai jadwal rekrutmennya.

    Di sisi lain, Pemkab Berau tengah menyelesaikan seleksi PPPK tahap I yang mencakup 1.462 peserta. Pelatihan Dasar (Latsar) pun sedang dipersiapkan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim). Tak hanya itu, tahap II PPPK juga dirancang dengan jumlah formasi sekitar 900 orang meski pelaksanaannya masih menunggu kepastian jadwal.

    “Kami berharap jadwal seleksi tahap II ini tidak mundur terlalu jauh. Karena jumlah formasinya cukup besar dan kami butuh segera mengisi kekosongan yang ada,” harap Sri Eka.

    Tetapi ia juga menyadari rekrutmen bukanlah solusi instan untuk menggantikan pengalaman dan kinerja ASN yang purna tugas.

    “Pensiun terjadi setiap tahun. Sementara rekrutmen tidak. Jadi memang ini harus terus dikelola dengan strategi yang tepat agar pelayanan publik tetap berjalan maksimal,” pungkasnya.