Reporter: Siswandi | Editor: Bambang Irawan
SANGATTA – Suasana tenang di pesisir Sungai Kampung Kajang Kelurahan Sangatta Selatan, berubah mencekam, Sabtu (26/4/2025) sore. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun disambar buaya saat berenang bersama enam temannya.
Peristiwa tragis ini terjadi saat korban dan teman-temannya bermain di sungai, meski warga setempat telah berulang kali mengingatkan untuk tidak berenang di area tersebut.
Menurut Koordinator Pos Basarnas Kutai Timur, Godja korban terakhir terlihat melompat dari pohon ke sungai sebelum tiba-tiba disergap buaya.
"Sempat memegang bambu yang dipasang warga di pinggir sungai, tapi akhirnya ditarik dan dibawa ke dalam air," ujar Godja.
Sejumlah saksi mata, termasuk teman-teman korban, menyaksikan langsung detik-detik mengerikan tersebut. Dari tujuh anak yang berenang, hanya F yang menjadi korban. Upaya pencarian pun langsung dilakukan.
"Malam ini, pencarian dilakukan oleh Laskar Kebangkitan Kutai (LKK) karena mereka memiliki keahlian dalam menghadapi buaya. Basarnas dan tim gabungan akan melanjutkan pencarian penuh besok pagi," jelas Godja.
Dalam operasi ini, dua unit perahu karet milik Basarnas dan Damkar diterjunkan, didukung beberapa ketinting milik warga serta LKK. Tim dari Polri, BPBD, Tagana, PMI, dan relawan lainnya turut bergabung dalam pencarian.
Ketua RT 35, Kamsiah, mengungkapkan bahwa area tersebut memang dikenal rawan serangan buaya. Ia mengaku sudah sering mengingatkan anak-anak agar tidak berenang di sungai.
"Sudah sering kami tegur. Bahkan ada buaya yang diberi nama 'Amau' karena sering muncul di sini," ujarnya.
Buaya yang menyerang korban diduga berukuran sekitar tujuh meter dengan warna hitam legam. Keberadaan hewan predator tersebut telah lama menjadi ancaman bagi warga sekitar.
Sayangnya, hingga kini belum ada rambu peringatan resmi di area sungai tersebut, meskipun insiden serupa pernah terjadi sebelumnya.
Saat kejadian, kondisi air sungai tengah pasang, membuat anak-anak lebih bersemangat berenang karena air tampak lebih dalam.
Saat dikonfirmasi kembali pada Minggu (27/4/2025), Koordinator Pos Basarnas Kutim, Godja menyatakan pencarian korban masih berlangsung. "Masih pak," singkatnya melalui pesan WhatsApp.
Sebagai informasi, tim gabungan masih terus melakukan upaya pencarian dengan harapan korban segera ditemukan.