Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan
Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan
PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk mencari solusi dalam rangka menanggulangi bencana banjir yang kerap terjadi di beberapa titik di wilayah Benuo Taka. Salah satunya, Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam. Beberapa hari yang lalu, desa ini sempat dilanda bencana banjir yang mengakibatkan ratusan rumah warga terdampak.
Pemerintah daerah telah melakukan penanggulangan jangka pendek, namun diperlukan solusi jangka panjang untuk meminimalisir dampak banjir di masa mendatang.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengatasi wilayah yang sering dilanda banjir ketika memasuki musim hujan,” kata Wakil Bupati (Wabup) PPU, Abdul Waris Muin, Minggu 927/4/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU telah mengusulkan untuk normalisasi dan pembangunan embung di hulu Sungai Riko. Kedua program tersebut nantinya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU sebagai solusi untuk meminimalisir dampak banjir di Desa Bukit Subur.
“Dinas PUPR memiliki eksaavator amfibi, itu nanti akan dikerahkan untuk melakukan pengerukan sepanjang aliran Sungai Riko,” ujarnya.
Selain di wilayah Desa Bukit Subur, kata Waris Muin, aliran sungai di beberapa kelurahan/desa yang rawan banjir juga diperlukan untuk normalisasi.
“Kami juga instruksikan kepada dinas teknis untuk segera melakukan normalisasi aliran sungai di titik-titik rawan banjir,” ujarnya.
Raup Muin, juga meminta masing-masing kelurahan/desa yang sering dilanda banjir untuk menyiapkan peralatan darurat seperti perahu karet untuk mengantisipasi ketika terjadi banjir yang cukup tinggi.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memperparah dampak banjir. Selain itu, diharapkan juga rutin gotong royong membersihkan saluran air,” pungkasnya. (Adv)
Diskominfo Penajam Paser Utara
Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan
PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk mencari solusi dalam rangka menanggulangi bencana banjir yang kerap terjadi di beberapa titik di wilayah Benuo Taka. Salah satunya, Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam. Beberapa hari yang lalu, desa ini sempat dilanda bencana banjir yang mengakibatkan ratusan rumah warga terdampak.
Pemerintah daerah telah melakukan penanggulangan jangka pendek, namun diperlukan solusi jangka panjang untuk meminimalisir dampak banjir di masa mendatang.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengatasi wilayah yang sering dilanda banjir ketika memasuki musim hujan,” kata Wakil Bupati (Wabup) PPU, Abdul Waris Muin, Minggu 927/4/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU telah mengusulkan untuk normalisasi dan pembangunan embung di hulu Sungai Riko. Kedua program tersebut nantinya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU sebagai solusi untuk meminimalisir dampak banjir di Desa Bukit Subur.
“Dinas PUPR memiliki eksaavator amfibi, itu nanti akan dikerahkan untuk melakukan pengerukan sepanjang aliran Sungai Riko,” ujarnya.
Selain di wilayah Desa Bukit Subur, kata Waris Muin, aliran sungai di beberapa kelurahan/desa yang rawan banjir juga diperlukan untuk normalisasi.
“Kami juga instruksikan kepada dinas teknis untuk segera melakukan normalisasi aliran sungai di titik-titik rawan banjir,” ujarnya.
Raup Muin, juga meminta masing-masing kelurahan/desa yang sering dilanda banjir untuk menyiapkan peralatan darurat seperti perahu karet untuk mengantisipasi ketika terjadi banjir yang cukup tinggi.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memperparah dampak banjir. Selain itu, diharapkan juga rutin gotong royong membersihkan saluran air,” pungkasnya. (Adv)
Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan
PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk mencari solusi dalam rangka menanggulangi bencana banjir yang kerap terjadi di beberapa titik di wilayah Benuo Taka. Salah satunya, Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam. Beberapa hari yang lalu, desa ini sempat dilanda bencana banjir yang mengakibatkan ratusan rumah warga terdampak.
Pemerintah daerah telah melakukan penanggulangan jangka pendek, namun diperlukan solusi jangka panjang untuk meminimalisir dampak banjir di masa mendatang.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengatasi wilayah yang sering dilanda banjir ketika memasuki musim hujan,” kata Wakil Bupati (Wabup) PPU, Abdul Waris Muin, Minggu 927/4/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU telah mengusulkan untuk normalisasi dan pembangunan embung di hulu Sungai Riko. Kedua program tersebut nantinya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU sebagai solusi untuk meminimalisir dampak banjir di Desa Bukit Subur.
“Dinas PUPR memiliki eksaavator amfibi, itu nanti akan dikerahkan untuk melakukan pengerukan sepanjang aliran Sungai Riko,” ujarnya.
Selain di wilayah Desa Bukit Subur, kata Waris Muin, aliran sungai di beberapa kelurahan/desa yang rawan banjir juga diperlukan untuk normalisasi.
“Kami juga instruksikan kepada dinas teknis untuk segera melakukan normalisasi aliran sungai di titik-titik rawan banjir,” ujarnya.
Raup Muin, juga meminta masing-masing kelurahan/desa yang sering dilanda banjir untuk menyiapkan peralatan darurat seperti perahu karet untuk mengantisipasi ketika terjadi banjir yang cukup tinggi.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memperparah dampak banjir. Selain itu, diharapkan juga rutin gotong royong membersihkan saluran air,” pungkasnya. (Adv)