Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan
TANJUNG REDEB – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Berau kembali mengalami kenaikan di tahun 2024 lalu.
Berdasarkan data terbaru, TPT Berau kini tercatat sebesar 5,15 persen, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 4,95 persen.
Dengan capaian tersebut, Berau menduduki posisi ke-6 tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur, bahkan sedikit di atas rata-rata provinsi yang berada di angka 5,14 persen.
Kondisi ini pun menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, Zulkifli Azhari, menegaskan berbagai langkah antisipatif telah digencarkan untuk menahan laju pengangguran.
“Kami tidak tinggal diam. Pelatihan kerja, penyelenggaraan job fair, hingga penyebaran informasi lowongan kerja terus kami jalankan untuk membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat,” ungkap Zulkifli, Senin (28/4/2025).
Menurutnya, lonjakan angka pengangguran ini dipicu oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor pertambangan, yang selama ini menjadi tulang punggung lapangan kerja di Berau.
Banyak perusahaan yang mulai mengurangi operasionalnya, bahkan ada yang menutup aktivitas akibat proyek yang selesai atau dinilai tidak lagi potensial.
“Selain PHK, kami juga mencatat tingginya jumlah lulusan SMA dan SMK yang langsung masuk ke pasar kerja. Sayangnya, pertumbuhan lapangan kerja belum mampu mengimbangi lonjakan pencari kerja baru,” jelasnya.
Zulkifli menambahkan, persoalan pengangguran ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga dunia pendidikan dan sektor swasta. Karena itu, Disnakertrans aktif mendorong sekolah-sekolah kejuruan agar menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia industri.
“Kami juga mengimbau perusahaan untuk lebih aktif membuka peluang kerja dan berpartisipasi dalam pelatihan tenaga kerja lokal. Dengan begitu, mereka bisa langsung terserap di lapangan,” tegasnya.
Sebagai bentuk upaya konkret, Disnakertrans Berau akan kembali menggelar job fair pada November 2025. Tahun lalu, kegiatan serupa sukses menawarkan lebih dari 500 lowongan kerja dari berbagai sektor, mulai dari pertambangan, perkebunan, hingga jasa keuangan.
“Job fair terbukti efektif mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. Tahun ini kami targetkan jumlah lowongan bisa lebih banyak lagi,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Disnakertrans juga menggencarkan program pelatihan kerja, baik melalui kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) luar daerah, maupun pelatihan berbasis kewirausahaan untuk mendorong kemandirian masyarakat.
“Berau ini magnet bagi pencari kerja. Tantangan kita adalah bagaimana memastikan tenaga kerja lokal mampu bersaing. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan menjadi fokus utama kami ke depan,” tutup Zulkifli.