Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan
TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau terus mendorong pengembangan sektor pariwisata di Talisayan.
Salah satu langkah strategis yang kini diprioritaskan adalah pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), yang dianggap menjadi ujung tombak dalam mengelola dan mempromosikan destinasi secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Ilyas Natsir, menyebutkan hingga kini Talisayan belum memiliki Pokdarwis, padahal keberadaan kelompok ini sangat vital dalam menggairahkan sektor pariwisata lokal.
“Pokdarwis adalah motor utama. Tanpa mereka, sulit rasanya membangun pariwisata yang kuat dan berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).
Selain pembentukan Pokdarwis, Pemkab juga tengah merancang pembangunan infrastruktur pendukung seperti kios kuliner dan sarana wisata lainnya. Ilyas menegaskan, penataan infrastruktur harus memperhatikan estetika dan tidak mengganggu panorama alam, terutama keindahan laut yang menjadi daya tarik utama Talisayan.
“Kami juga sangat memperhatikan aspek kebersihan dan keamanan. Wisatawan harus merasa nyaman saat berkunjung,” tambahnya.
Kunjungan wisatawan yang terus meningkat juga terlihat dari tingkat hunian penginapan yang semakin tinggi. Fenomena ini menjadi bukti bahwa Talisayan memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai destinasi unggulan.
Tak hanya mengandalkan event tahunan seperti Buang Naas, masyarakat diharapkan lebih kreatif menciptakan kegiatan wisata yang unik, namun tetap mencerminkan nilai budaya dan kearifan lokal.
Talisayan juga dikelilingi oleh destinasi potensial lainnya, seperti Air Terjun Tunggal Bumi. Untuk mendongkrak kunjungan, Ilyas mendorong pelaksanaan kegiatan seni dan olahraga yang bisa menarik lebih banyak wisatawan.
Sebagai contoh pengelolaan wisata yang berhasil, Ilyas menyoroti Taman Sungai Dumaring yang menggandeng IPB dan NGO dalam mengembangkan kawasan wisata edukatif. Beragam wahana seperti glamping, flying fox, hingga arung jeram menjadikan kawasan tersebut ramai dikunjungi.
Potensi wisata mangrove yang dipadukan dengan budidaya kepiting dan udang juga dinilai mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
“Kami siap menindaklanjuti setiap usulan dari masyarakat. Dengan perencanaan matang dan dukungan semua pihak, pariwisata Talisayan bisa berkembang pesat dan menjadi sumber kesejahteraan baru,” tutupnya.