Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin
BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menargetkan pengurangan sampah hingga 50 persen pada 2025.
Untuk mencapai target tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) sebagai motor utama gerakan pemilahan sampah di rumah tangga.
Kepala DLH Balikpapan, Sudirman mengatakan keterlibatan PKK sangat penting karena para anggotanya berperan langsung dalam mengedukasi keluarga mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik sejak dari sumbernya.
"Peran ibu-ibu melalui PKK Balikpapan sangat vital dalam gerakan pemilahan sampah dari rumah," ucap Dirman sapaannya, Senin (29/4/2025).
Kata dia, sampah organik seperti sisa makanan dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan botol bisa didaur ulang atau disalurkan ke bank sampah. Pemilahan ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Hingga 2024, kata dia, Balikpapan telah berhasil menurunkan produksi sampah sebesar 30 persen. Untuk mencapai target 50 persen pada 2025, DLH akan melakukan pendampingan teknis, sosialisasi bersama kader PKK dan lingkungan, serta monitoring rutin di tingkat RT dan RW.
Saat ini terdapat 77 bank sampah yang tersebar di seluruh kelurahan di Balikpapan. Menurutnya, program ini tidak menggantikan inisiatif yang sudah ada, tetapi memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang telah berjalan.
Gerakan ini juga sejalan dengan salah satu dari 10 Program Pokok PKK, yakni pelestarian lingkungan hidup.
"Pemerintah berharap partisipasi aktif PKK dapat menjadi penggerak perubahan gaya hidup masyarakat menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan," imbuhnya.