Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Program Pengadaan Bus untuk Pelajar Diawali dari  Sekolah Unggulan Loa Bakung

Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Program Pengadaan Bus untuk Pelajar Diawali dari  Sekolah Unggulan Loa Bakung

    PusaranMedia.com

    Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Program Pengadaan Bus untuk Pelajar Diawali dari  Sekolah Unggulan Loa Bakung

    Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan

    SAMARINDA – Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mempercepat realisasi program angkutan pelajar. Langkah ini dilakukan seiring meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. 

    Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyatakan skema pengadaan bus sekolah telah dirancang dengan sistem layanan sewa. 
    Pemkot bertindak sebagai regulator bukan operator yang nantinya akan melibatkan pihak ketiga. 

    Ia membeberkan langkah ini sebagai solusi jangka panjang guna mengurangi ketergantungan siswa terhadap kendaraan pribadi, khususnya roda dua. Apalagi melihat data tren kecelakaan yang melibatkan pelajar, angkutan masal ini pun dinilai sangat membantu untuk meminimalisasi kejadian serupa di masa mendatang. 

    "Secara kajian kami sudah siap semua. Nanti skemanya berbasis layanan atau sewa karena Pemkot hanya akan berperan sebagai regulator," jelas Manalu.

    Tahap awal program ini akan menyasar sekolah unggulan di kawasan Loa Bakung, Sungai Kunjang dengan delapan unit bus melayani empat rute utama dari wilayah Samarinda Utara, Pasar Pagi, Lembuswana, hingga sekitar Loa Bakung.

    Meski Dishub telah mengusulkan anggaran sekitar Rp50 miliar, baru sekitar Rp900 juta yang masuk dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun ini. 

    Dishub juga tengah menjajaki kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, agar cakupan layanan bisa mencakup siswa SMA sederajat, sementara Dishub Samarinda fokus pada jenjang SD dan SMP.

    "Melihat kondisi kecelakaan lalu lintas, mau tidak mau sudah harus kita dorong anak-anak sekolah agar tidak membawa kendaraan sendiri. Pemerintah kota dan provinsi harus hadir menyediakan angkutan pelajar," tegas Manalu.