Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA - Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie menyoroti masih rendahnya partisipasi warga dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang digagas pemerintah pusat.
Ia menekankan pentingnya sosialisasi yang lebih masif, terutama di tingkat RT dan kelurahan.
Menurut Novan, program yang memungkinkan warga mendapatkan pemeriksaan gratis ini seharusnya dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
Namun kenyataannya, hingga kini jumlah partisipan masih minim. Berdasarkan data yang dicatat oleh Dinas Kesehatan, baru sekitar 774 orang yang memanfaatkan fasilitas tersebut pertanggal 15 April lalu.
Angka yang dinilai masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Samarinda.
“Angka 700 itu belum sampai 10 persen dari jumlah penduduk Samarinda. Padahal ini program bagus, gratis lagi. Tujuannya jelas untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita melalui skrining,” kata Novan.
Ia menilai, banyaknya warga yang belum memanfaatkan fasilitas ini karena kurangnya informasi, bahkan masih ada yang skeptis terhadap proses pelayanan di puskesmas.
Padahal, menurutnya, program ini memiliki jalur khusus dan pendaftaran yang berbeda dari pelayanan rutin, termasuk opsi pendaftaran online.
“Jangan takut antre. Ini beda dari pelayanan biasa, ada sistem sendiri. Tapi pemikiran seperti ini perlu diedukasi kepada warga. Di sinilah pentingnya peran RT, dasawisma, dan PKK untuk menyampaikan informasi ini ke lingkungan masing-masing,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia berharap program ini bisa dimanfaatkan oleh minimal 30 hingga 40 persen warga Samarinda. Mengingat fasilitas pemeriksaan ini tersedia di 26 puskesmas dan tidak terbatas pada zonasi domisili, masyarakat bebas memilih lokasi pemeriksaan sesuai kenyamanan.
“Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan. Jangan tunggu sakit dulu baru mau periksa,” pungkasnya.