Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Samarinda untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang ekstrem selama masa pancaroba.
Sebagaimana diketahui, dalam dua pekan terakhir, Kota Samarinda mengalami cuaca yang sulit diprediksi, dari panas menyengat di pagi hari hingga hujan deras secara tiba-tiba di siang atau malam hari.
Prakirawan BMKG Samarinda, Wiwi Indasari Azis, menjelaskan periode April hingga Juni merupakan fase transisi dari musim hujan menuju musim kemarau. Dalam fase ini, kondisi atmosfer cenderung tidak stabil, sehingga cuaca mudah berubah.
“April, Mei, dan Juni adalah masa transisi menuju kemarau. Karena pada akhir Juni, Kalimantan Timur diperkirakan sudah memasuki musim kemarau,” kata Wiwi baru-baru ini.
Menurut Wiwi, fenomena hujan mendadak dipicu oleh konvergensi atau pertemuan angin dari berbagai arah yang membawa uap air. Akumulasi uap tersebut memicu pembentukan awan hujan secara cepat.
“Kalau pagi atau siang panas lalu tiba-tiba hujan deras, itu karena pengumpulan awan akibat arah angin yang bertemu,” jelasnya.
BMKG memprediksi potensi hujan lebat masih akan terjadi hingga pertengahan Juni. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai risiko banjir dan genangan, terutama di titik-titik rawan.
“Peringatan dini terus kami perbarui, hampir seluruh wilayah Kaltim masih berpotensi hujan lebat,” tambah Wiwi.
Meski curah hujan pada April masih tergolong sedang, yakni 20 hingga 40 milimeter, namun di sejumlah wilayah Samarinda tetap mengalami genangan. BMKG menilai genangan tersebut juga dipengaruhi oleh pasang air laut yang memperlambat aliran air.
Sejumlah titik langganan genangan yang perlu diwaspadai antara lain Jalan Gatot Subroto, KH Agus Salim, Dr Soetomo, dan Jalan S Parman.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk memperhatikan informasi cuaca harian dan tetap siap menghadapi perubahan cuaca secara tiba-tiba. “Mei masih sama, penghujan juga, jadi masih harus diwaspadai,” pungkasnya.