Reporter: Aswin | Editor: Buniyamin
TENGGARONG — Ancaman banjir kiriman mulai meluas di sejumlah wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), khususnya melanda pemukiman warga di bantaran Sungai Belayan dan Mahakam.
Tak hanya kawasan hulu seperti Kecamatan Tabang, Kenohan dan Kembang Janggut, wilayah perkotaan seperti Tenggarong pun mulai terdampak banjir.
Debit air meningkat terlihat di sejumlah titik, sejumlah jalan telah tergenang dan bahkan memasuki permukiman.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kukar, Edi Haryadi meminta seluruh masyarakat di wilayah hulu maupun kota untuk meningkatkan kewaspadaan.
Hujan deras yang terus mengguyur wilayah hulu Kukar menyebabkan kenaikan debit air di Sungai Belayan, kemudian berdampak langsung ke wilayah hilir seperti Tenggarong.
“Kami mengimbau semua pihak untuk siaga. Relawan, aparat dan masyarakat harus bersiap menghadapi segala kemungkinan, mengingat potensi banjir bisa meluas,” ujar Edi. Kamis (01/4/2025).
Langkah antisipatif, BPBD telah mengerahkan tim ke wilayah hulu dan mendirikan posko banjir di tingkat kecamatan.
Langkah ini turut melibatkan kolaborasi dengan TNI, Polri, dan relawan setempat. Koordinasi dan pelaporan kondisi di lapangan terus diperkuat agar penanganan lebih cepat dan tepat. Fasilitas evakuasi, logistikdan tempat pengungsian juga mulai disiapkan bila dibutuhkan evakuasi massal.
Kondisi terkini di beberapa kawasan Tenggarong menunjukkan genangan air telah menutup badan jalan dan mulai memasuki rumah-rumah warga. Masyarakat setempat pun mulai bersiap, seperti memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi dan menyusun rencana evakuasi pribadi.
“Biasanya genangan cepat surut, tetapi karena curah hujan masih tinggi di hulu, dikhawatirkan debit air Mahakam akan terus naik,” jelas Edi.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan bukan hanya soal menghadapi air, tapi juga menyangkut perlindungan jiwa dan kesehatan lingkungan. Edukasi soal mitigasi bencana menjadi hal penting yang perlu terus digalakkan.
“Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Kita perlu menanamkan kesadaran bencana sebelum kondisi menjadi kritis,” tambahnya.
BPBD Kukar menegaskan pihaknya akan terus berada di garda terdepan dalam penanganan banjir. Namun, dukungan dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan dalam menghadapi situasi ini.
“Siaga bukan berarti panik, tapi siap dalam segala aspek informasi, evakuasi, dan gotong royong,” pungkasnya.