Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Momentum Hardiknas 2025, Pemkab PPU Harap Kemendikdasmen Bantu Daerah Atasi Kekurangan Guru 

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru. (Foto: Adi Kade/Pusaranmedia.com).

BERITA TERKAIT

    Diskominfo Penajam Paser Utara

    Momentum Hardiknas 2025, Pemkab PPU Harap Kemendikdasmen Bantu Daerah Atasi Kekurangan Guru 

    PusaranMedia.com

    Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru. (Foto: Adi Kade/Pusaranmedia.com).

    Momentum Hardiknas 2025, Pemkab PPU Harap Kemendikdasmen Bantu Daerah Atasi Kekurangan Guru 

    Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru. (Foto: Adi Kade/Pusaranmedia.com).

    Reporter: Adi Kade | Editor: Buniyamin 

    PENAJAM - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Penajam Paser Utara (PPU) bakal menghadapi kekurangan tenaga guru.

    Diperkirakan jumlah guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 130 orang pada 2025 dan 2026, yakni tahun ini diperkirakan ada sekitar 50 guru ASN yang memasuki usia pensiun dan tahun depan sebanyak 80 guru ASN. 

    Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru berharap di momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 ini, ada kebijakan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mengatasi kekurangan guru yang dialami daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten PPU. 

    Sebab, keterbatasan formasi guru setiap penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dan keterbatasan kemampuan keuangan daerah menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan guru. 

    “Persoalan guru ini sudah disuarakan waktu ada konsolidasi nasional beberapa waktu yang lalu. Kami berharap momentum Hardiknas ini ada semacam solusi atau kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan kekurangan guru di daerah,” kata Andi Singkerru, Jumat (2/5/2025). 

    Seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan dalam peningkatan kualitas pendidikan, kata Andi Singkerru, daerah masih mengalami kekurangan tenaga pendidik. “Tidak hanya mengalami tantangan kurikulum, tetapi juga masih mengalami masalah kekurangan guru,” ujarnya. 

    Mengenai pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, Andi Singkerru menekankan, pemerintah daerah setiap tahun  berupaya mengatasi kekurangan tersebut baik Ruang Kelas Belajar (RKB) maupun mebeler. “Mengenai RKB terus mengalami perkembangan seiring dengan tumbuhnya jumlah penduduk PPU,” pungkasnya. (Adv)