Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Pembangunan Jembatan Besi Tenggarong Ditarget Selesai Akhir Desember 2025

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono (Foto: Aswin/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Diskominfo Kutai Kartanegara

    Pembangunan Jembatan Besi Tenggarong Ditarget Selesai Akhir Desember 2025

    PusaranMedia.com

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono (Foto: Aswin/pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Pembangunan Jembatan Besi Tenggarong Ditarget Selesai Akhir Desember 2025

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono (Foto: Aswin/pusaranmedia.com)

    Reporter: Aswin | Editor: Buniyamin

    TENGGARONG - Pembangunan Jembatan Besi Tenggarong Kutai Kartanegara (Kukar) ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025 ini.

    Proyek infrastruktur strategis ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di pusat Kota Tenggarong.

    Jembatan itu nantinya membentang dari Jalan Danau Semayang, melintasi Sungai Tenggarong yang merupakan anak Sungai Mahakam dan bermuara di Jalan Monumen Barat, tak jauh dari Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono menyampaikan, pembangunan ini harus dilaksanakan sesuai ketentuan, tepat waktu dan mengutamakan kualitas.

    "Pekerjaan harus bisa dipertanggungjawabkan, tidak boleh ada temuan di lapangan. Mutu menjadi prioritas utama," tegasnya, Sabtu (03/5/2025).

    Dari sisi desain, jembatan ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan jembatan lainnya. 

    Meski masih menggunakan komposisi material besi seperti Jembatan Bongkok, tapi jembatan pendamping ini akan dilengkapi dengan fasilitas trotoar untuk pejalan kaki.

    “Perbedaannya di sini ada trotoar. Jadi hak-hak pejalan kaki dan pengguna kendaraan bisa sama-sama terpenuhi. Idealnya, jalan itu harus dilengkapi dengan drainase, jalur kendaraan dan trotoar,” jelas Wiyono.

    Dari segi struktur, jembatan itu akan menggunakan girder untuk bentang sepanjang 20 hingga 30 meter. Nantinya akan ada pendekat agar posisi jembatan tidak terlalu menanjak, seperti yang diterapkan pada Jembatan Mangkuraja.

    “Akan ada fondasi di tengah untuk dudukan girder, sehingga kemiringan jembatan relatif landai dan nyaman dilalui,” terang Wiyono.

    Namun, ia juga menambahkan bahwa keterbatasan anggaran sering menjadi tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur.

    “Sebab dana terbatas, kami biasanya mendahulukan pembangunan jalan utamanya agar bisa segera difungsikan. Setelah itu, baru menyusul drainase dan fasilitas lainnya,” tambahnya.

    Jembatan ini dirancang dengan ketahanan minimal hingga 100 tahun, sebagaimana standar umum infrastruktur jembatan di Indonesia.

    Pemerintah daerah berharap dengan selesainya proyek ini di akhir tahun, konektivitas dan mobilitas masyarakat dapat meningkat signifikan. (Adv)