Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Sarkowi V Zahry Ceritakan Sosok Prof Sarosa Hamongpranoto yang Wafat di Usia 78 Tahun

Sosok Tokoh Pendidikan Kaltim, Prof Sarosa Hamongpranoto yang Wafat di Usia 78 Tahun. (Foto: Humas Unmul).

BERITA TERKAIT

    DPRD Prov. Kalimantan Timur

    Sarkowi V Zahry Ceritakan Sosok Prof Sarosa Hamongpranoto yang Wafat di Usia 78 Tahun

    PusaranMedia.com

    Sosok Tokoh Pendidikan Kaltim, Prof Sarosa Hamongpranoto yang Wafat di Usia 78 Tahun. (Foto: Humas Unmul).

    Sarkowi V Zahry Ceritakan Sosok Prof Sarosa Hamongpranoto yang Wafat di Usia 78 Tahun

    Sosok Tokoh Pendidikan Kaltim, Prof Sarosa Hamongpranoto yang Wafat di Usia 78 Tahun. (Foto: Humas Unmul).

    Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin 

    SAMARINDA - Dunia pendidikan Kaltim tengah berduka pasca Guru besar Universitas Mulawarman (Unmul), Prof Sarosa Hamongpranoto wafat pada Jumat atau 2 Mei 2025 kemarin, pukul 03.27 Wita di usia yang ke-78 tahun.

    Prof Suroso menghembuskan napas terakhir di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda setelah dirawat selama sepekan akibat gangguan jantung.

    Anggota DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry sendiri sangat dekat dengan almarhum Prof Suroso.

    Sarkowi mengaku mengetahui kabar duka ini dari menantu almarhum yang juga merupakan Tenaga Ahli (TA) di DPRD Kaltim dan kini bertugas di Komisi IV DPRD Kaltim.

    Jenazah almarhum disalatkan di Masjid Alfatihah Universitas Mulawarman, Gunung Kelua dan dimakamkan di pemakaman umum Jl Abdoel Wahab Sjahranie, Samarinda. Rumah duka berada di Jl Pramuka 19 Nomor 52, Samarinda.

    Sarkowi mengenang pertemuan terakhirnya dengan Prof Sarosa sekitar dua bulan lalu di sebuah rumah makan kawasan Voorvo, Samarinda.

    Dalam obrolan tersebut, Prof Sarosa banyak berbicara tentang isu-isu penting seperti pendidikan, politik dan keberadaan paguyuban Jawa di Kalimantan Timur. “Beliau bilang, pemimpin di daerah harus membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi rakyat. Harusnya pendidikan itu gratis,” kenang Sarkowi.

    Di bidang politik, almarhum menyoroti tantangan yang dihadapi pemimpin berkapasitas saat hendak menduduki posisi strategis. “Beliau sempat bilang, tantangan pemimpin hebat itu sering kali bukan pada kemampuan, tapi pada logistik. Kapasitas sering dikalahkan oleh isi tas,” jelas Sarkowi.

    Terkait paguyuban, Prof Sarosa dikenal sebagai salah satu pendiri Ika Pakarti di Kaltim. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai persaudaraan, keguyuban, dan kerukunan antar warga Jawa dan etnis lain di daerah ini.

    Lebih lanjut, kata dia, Prof Sarosa dikenal sebagai sosok yang humanis, santun, dan sabar. Ia adalah pendidik sejati yang ngemong mahasiswa, bahkan kerap membantu mahasiswa yang hampir drop out. Dalam aksi reformasi 1998, Prof. Sarosa bahkan menjadi penjamin bagi mahasiswa yang ditahan aparat.

    "Sebagai penasihat hukum, almarhum dikenal memberikan saran yang praktis dan penuh motivasi. Banyak pihak menyebut sarannya penuh energi perjuangan, tepat, dan berdasarkan landasan hukum yang kuat," terangnya.

    Prof Sarosa lahir pada 1 Juni 1947, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, dan wafat pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025.

    Ia meninggalkan seorang anak, Ayu Fetriana Rosati, serta dua cucu, Anindayu Gendhis Nareswari dan Anandanu Hario Danajaya.

    Selamat jalan, Prof Sarosa. Warisan pemikiran dan dedikasi Anda akan terus hidup dalam dunia pendidikan Kaltim. (Adv)