Reporter: Siswandi | Editor: Buniyamin
SANGATTA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim memastikan insentif untuk para pendidik non-PNS alias honorer akan segera cair sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka di dunia pendidikan.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono mengatakan insentif akan diberikan kepada guru honorer yang telah mengabdi minimal satu tahun. Skema pemberian insentif ini disesuaikan dengan zonasi atau wilayah penempatan masing-masing guru.
“Hingga kini, tercatat ada 714 guru honorer di sekolah negeri dan kami pastikan mereka akan menerima haknya sesuai zonasi tugas,” jelas Mulyono.
Ia mengatakan penyaluran insentif untuk guru di sekolah swasta sudah mulai dilaksanakan. Sementara bagi guru di sekolah negeri, pencairan masih menunggu penyelesaian regulasi agar berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Tak hanya fokus pada kesejahteraan guru, Disdikbud Kutim juga terus mempercepat transformasi pendidikan digital. Dari total sekolah yang ada, sebanyak 191 sekolah kini telah tersambung dengan jaringan internet.
Pemasangan infrastruktur digital ini akan terus dilanjutkan guna mendukung proses belajar-mengajar yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. “Digitalisasi sekolah adalah prioritas. Kita ingin anak-anak Kutim tak kalah saing dengan daerah lain,” ujar Mulyono.
Lebih jauh, Mulyono menyatakan dukungan penuh terhadap program makan gratis yang diinisiasi pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
Program ini ditandai dengan pembangunan 57 dapur umum di berbagai wilayah Kutim, hasil kolaborasi dengan Kodim dan Polres. Dua lokasi, yakni di Kabo dan APT Pranoto, bahkan sudah hampir siap beroperasi.
“Ini bukan hanya soal makan, tapi juga soal masa depan anak-anak kita. Pemerintah pusat yang memimpin, kami siap all out mendukung,” tegasnya.