Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pemkot Samarinda Beri Batas Waktu hingga 4 Mei bagi Pedagang Berjualan di Pasar Subuh

Pedagang Pasar Buah yang masih berdagang, Minggu (4/5/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Pemkot Samarinda Beri Batas Waktu hingga 4 Mei bagi Pedagang Berjualan di Pasar Subuh

    PusaranMedia.com

    Pedagang Pasar Buah yang masih berdagang, Minggu (4/5/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Pemkot Samarinda Beri Batas Waktu hingga 4 Mei bagi Pedagang Berjualan di Pasar Subuh

    Pedagang Pasar Buah yang masih berdagang, Minggu (4/5/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan 

    SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali menegaskan aktivitas perdagangan di Pasar Subuh hanya diperbolehkan sampai Minggu, (4/5/2025). 

    Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy menjelaskan Pemkot telah memberikan waktu cukup panjang bagi para pedagang untuk bersiap-siap menempati lokasi baru di Pasar Beluluq Lingau, Samarinda Utara. 

    Ia mengatakan penertiban akan dilakukan setelahnya jika para pedagang masih tak mengindahkan perintah untuk relokasi, dengan pendekatan persuasif yang dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan tim terpadu.

    “Satu setengah tahun sudah kita siapkan segala kebutuhan mereka di lokasi yang baru, mulai dari keamanan, kebersihan, hingga instalasi pengolahan limbah. Jadi ini bukan keputusan yang mendadak,” ujar Marnabas. 

    Menurutnya, munculnya polemik baru terkait relokasi Pasar Subuh lebih disebabkan pergantian kepengurusan paguyuban pedagang. Padahal, lanjutnya, pengurus lama sebelumnya telah menyetujui rencana pemindahan tersebut. 

    “Harusnya tidak ada masalah karena kita menindaklanjuti keinginan pemilik lahan yang sejak 2014 sudah meminta agar area itu dibersihkan,” tambahnya.

    Pemkot pun berkomitmen tetap membuka ruang dialog jika para pedagang dan paguyuban menginginkan adanya audiensi. Namun, ia menegaskan proses terus berjalan sesuai rencana sembari menerima masukan dan keluhan dari pedagang yang saat ini menolak direlokasi. 

    Sebelumnya, pedagang merasa khawatir dagangannya tidak laku sehingga menolak direlokasi. Karenanya, Marnabas memberikan beberapa rencana untuk menarik perhatian masyarakat ke lokasi baru. 

    Salah satunya, Pemkot akan menggelar bazar besar pada 5-6 Mei di Pasar Beluluq Lingau dengan subsidi harga sejumlah kebutuhan pokok seperti daging dan minyak goreng. 

    “Misal daging yang harganya Rp135 ribu jadi Rp130 ribu. Diharapkan langkah ini bisa membantu promosi dan mendatangkan pembeli,” ujar Marnabas.

    Ia juga menegaskan relokasi bukan semata demi ketertiban, tetapi bagian dari penataan kota dan strategi jangka panjang branding kawasan. 

    Sebagai bentuk dukungan transisi, pemkot juga memberikan insentif kepada pedagang yang akan pindah ke lokasi baru. 

    “Kami beri uang transportasi Rp500 ribu dan lapaknya gratis, termasuk retribusinya belum langsung kami pungut. Tunggu mereka tumbuh dulu, baru dikenakan retribusi seperti Pasar Baqa,” imbuhnya. 

    Kondisi di lapangan, para Pedagang Pasar Subuh masih tetap berjualan pada hari ini.