Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - Sebanyak 360 Calon Haji (Calhaj) Balikpapan dipastikan siap diberangkatkan ke Tanah Suci, Selasa, 6 Mei 2025, pukul 04.30 WITA melalui Embarkasi Haji di Jalan Mulawarman, Kelurahan Manggar.
Namun, satu orang dari kloter pertama terpaksa ditunda keberangkatannya karena terpapar penyakit cacar.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan, Masrivani menjelaskan jamaah tersebut akan tetap berangkat menggunakan skema tanazul dan bergabung kembali dengan kelompoknya di Mekah.
"Dia kena cacar tiga hari sebelum pemberangkatan. Maka dia tanazul dari kloter 15, tapi tetap akan bergabung bersama kloter satu saat sudah berada di Mekah," jelas Masrivani, Minggu (4/5/2025).
Ia menegaskan, tidak ada perubahan signifikan dalam aturan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Namun, fasilitas jamaah mengalami peningkatan. Salah satunya adalah pemberian tas ransel khusus dari pemerintah untuk keperluan selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
"Sebelumnya mereka beli sendiri, sekarang sudah disiapkan pemerintah," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, tahun ini diterapkan dua skema khusus bagi jamaah lansia dan disabilitas, yaitu skema murur dan skema tanazul.
Skema murur memungkinkan jamaah tidak perlu bermalam (mabit) di Mina, melainkan hanya melintas.
"Ini untuk memudahkan jamaah yang memiliki keterbatasan fisik," ungkapnya.
Pelepasan resmi jamaah haji akan dilakukan oleh Wali Kota Balikpapan di Masjid Islamic Center Balikpapan pada Senin, 5 Mei 2025 usai salat Subuh.
Setelah acara pelepasan, para jamaah akan masuk asrama haji dan bersiap untuk diterbangkan ke Tanah Suci pada dini hari berikutnya.
Masrivani menyebutkan, seluruh tahapan persiapan telah diselesaikan, termasuk pemantapan bagi Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom). Koper jamaah juga telah dikumpulkan dan dikirim ke Embarkasi pada 4 Mei.
Terkait vaksinasi, ia memastikan seluruh jamaah kloter pertama telah divaksin. Sementara sebagian jamaah dari kloter enam dan kloter 15 masih menjalani vaksinasi yang segera diselesaikan.
Kemenag Balikpapan juga memastikan bahwa seluruh jamaah berisiko tinggi telah melewati proses verifikasi kesehatan dan kesiapan mental sejak sebelum pelunasan biaya haji.
"Secara spiritual mereka sudah siap. Kalau fisik bisa dibantu, yang punya penyakit berat seperti jantung sudah tersaring lebih dulu," tegas Masrivani.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Balikpapan, Suharto Baijuri menambahkan, total jamaah yang siap berangkat tahun ini berjumlah 521 orang. Kuota utama sebanyak 507 orang, ditambah 25 jamaah dari kuota prioritas lansia.
"Kuota lansia diambil dari 5 persen kuota provinsi, yang dipilih berdasarkan usia tertua dan masa tunggu minimal lima tahun," ujar Suharto.
Ia juha mengungkapkan terdapat 11 orang yang tidak melunasi biaya haji dengan berbagai alasan, seperti sakit, dana belum mencukupi, belum siap, atau menunggu mahram.
Dari sisi usia, jamaah tertua tercatat atas nama Abdul Rahim (86 tahun 6 bulan) asal Balikpapan Tengah, sedangkan jamaah termuda adalah Ghazali Aidha (19 tahun 3 bulan) asal Balikpapan Utara.