Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Pedagang Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso, Samarinda Kota kembali menolak direlokasi ke Pasar Beluluq Lingau, Samarinda Utara.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Subuh, Abdussalam, menyatakan seluruh pedagang sepakat untuk tidak pindah dari lokasi yang saat ini ditempati.
"Kami menyatakan keberatan atas rencana relokasi. Semua pedagang sepakat, tidak ada yang mau direlokasi. Kami tetap bertahan dan akan terus berjualan di sini," ujar Abdussalam, Minggu (4/5/2025).
Setelah sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Balai Kota pada 29 April lalu, para pedagang lanjut menyuarakan penolakan dengan memenuhi pasar dengan spanduk bertuliskan "KAMI MENOLAK DIRELOKASI".
Ia menilai komunikasi yang pernah terjadi antara perwakilan pedagang dengan pihak Pemkot pada 2023 tidak berjalan secara sehat.
“Saat itu kami diajak rapat, tapi yang terjadi hanya tekanan," lanjutnya.
Abdussalam juga mengaku telah melayangkan surat permohonan audiensi dan surat keberatan kepada Wali Kota Samarinda, dan instansi terkait, hingga pemerintah provinsi dan Ombudsman. Namun hingga kini, ia mengaku belum menerima tanggapan resmi perihal surat tersebut.
Ia menyebut jumlah pedagang aktif yang berjualan 57 orang. Dari jumlah itu semuanya menolak direlokasi.
Terkait dengan informasi sebagian pedagang sudah mencabut undian lapak untuk lokasi baru, Abdussalam membantah hal tersebut.
“Itu tidak benar. Mungkin hanya tiga orang, dan mereka bukan pedagang aktif. Mereka sudah tidak berjualan sekitar enam tahun. Mereka pun tidak tahu bahwa paguyuban menolak relokasi,” katanya.
Selain itu, ia juga mengakui komunikasi antara payuban, pedagang dan pemilik lahan masih berjalan baik. Ia pun menyebut saat ini pemilik lahan tidak mempermasalahkan keberadaan pedagang yang masih berjualan di atas tanah miliknya.
Karena itu, Abdussalam berharap adanya ruang dialog agar persoalan ini bisa diselesaikan secara bijaksana, tanpa mengabaikan aspirasi pedagang kecil yang selama ini menggantungkan hidup di Pasar Subuh.
"Kata pemilik lahan, selama kami masih ingin berjualan di sini, ya lanjutkan saja. Tidak ada tekanan dari pihak pemilik lahan,” pungkasnya.