Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan
PENAJAM - Dua kru kapal feri KMP Muchlisa yang terjebak saat kapal tenggelam akan dilanjutkan pencariannya besok, Selasa (5/5/2025).
Kedua kru kapal yang terjebak tersebut yakni Ilham bertugas sebagai Anak Buah Kapal (ABK)dan Ayu menjabat sebagai chief kapal. Diduga keduanya terjebak di dalam kapal saat insiden berlangsung.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Kapten Heru Susanto mengatakan, KMP Muchlisa beroperasi rute Pelabuhan Feri Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)- Pelabuhan Kariangau, Kota Balikpapan memiliki 18 kru saat kecelakaan terjadi.
Sebanyak 16 kru kapal selamat dan dua kru terjebak dalam kapal saat kecelakaan terjadi. Sedangkan 22 penumpang KMP Muchlisa yang berlayar dari Pelabuhan Kariangau ke Pelabuhan Feri Penajam berhasil dievakuasi semua sebelum kapal karam tak jauh dari Pelabuhan Feri Penajam.
Kedua kru kapal yang terjebak tersebut akan dilanjutkan pencariannya besok padi. Tadi sore, ada tiga penyelam yang dikerahkan untuk mencari keberadaan kedua korban. Namun, belum berhasil dievakuasi.
“Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, tadi kru penyelam sudah menandai titik keberadaan kru yang terjebak tersebut,” kata Heru saat memantau proses evakuasi korban, Senin (5/5/2025).
Heru mengungkapkan, berdasarkan keterangan nakhoda KMP Muchlisa kru yang terjebak dalam insiden kecelakaan laut di perairan Teluk Balikpapan saat hendak mengambil dokumen. Namun, saat itu kapal telah karam dan yang bersangkutan terjebak.
“Menurut keterangan nakhoda, salah satu kru yang terjebak itu hendak mengambil dokumen, keburu kapal miring dan tenggelam,” bebernya.
Berdasarkan keterangan nahkoda KMP Muchlisa, kata Heru, kecelakaan bermula saat terdengar ada bunyi retakan. Kemudian kru kapal melakukan pengecekan ternyata propeller kapal patah kemudian propeller shaft terlepas sehingga mengakibatkan kebocoran.
“Nahkoda kapal juga sempat menghubungi pihak perusahaannya melakukan penyelamatan untuk melakukan penambalan. Namun sangat disayangkan itu belum sempat dilakukan keburu kapal miring, kemudian pompa air juga tidak mampu mengatasi air yang masuk dalam kapal,” terangnya.
Heru memastikan, seluruh penumpang KMP Muchlisa berhasil dievakuasi sebelum kapal karam. KSOP juga telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang menaungi KMP Muchlisa untuk memfasilitasi seluruh penumpang baik kebutuhan penginapan maupun makan dan minum. Kemudian juga, perusahaan juga diminta untuk memfasilitasi seluruh penumpang untuk diantar ke tempat tujuan masing-masing penumpang.
“Penumpang juga akan di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) terkait dengan kejadian ini,” tuturnya.
Heru membeberkan, KMP Muchlisa baru saja dilakukan pemeliharaan pada Desember 2024 sampai Februari 2025. Kapal ini pun telah dinyatakan laik laut. “Kapal ini selesai pemeliharaan pada Januari 2025 dan laik laut,” pungkasnya.