Reporter : Muhammad Luthfi | Editor : Buniyamin
TANA PASER - Empat calon jemaah haji (Calhaj) 2025 dari Kabupaten Paser gagal berangkat ke Makkah, Arab Saudi.
Penyebabnya karena satu calhaj meninggal dunia, satu jemaah tak mendapatkan istithaah kesehatan dan dua lainnya dalam keadaan sakit.
Dua jemaah yang sakit merupakan pasangan suami istri (pasutri) asal Kecamatan Long Ikis. Sang suami divonis menderita sakit ginjal dan harus menjalani Hemodialisis (HD) atau sering disebut cuci darah, sehingga keduanya sepakat tidak berangkat haji.
Satu jemaah tak mendapatkan istithaah kesehatan karena kondisi fisiknya tak memungkinkan untuk berangkat haji, sSehingga keberangkatannya ditunda hingga kondisi fisiknya kembali normal.
Sedangkan jemaah yang meninggal dunia tak digantikan karena tak memiliki anak. Kemudian saudara pertamanya sedangkan sakit dan saudara keduanya juga menunaikan ibadah haji tahun ini.
“Empat jemaah gagal berangkat. Suami istri dari Long Ikis. Ada yang tidak mendapatkan istithaah kesehatan dan meninggal dunia dari Kecamatan Tanah Grogot,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Paser, Abdurrahman, Selasa (6/5/2025).
Abdurrahman menjelaskan, akibat empat orang gagal berangkat haji, terjadi kekosongan kuota, sehingga kuota kosong tersebut dikembalikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).
Pemprov Kaltim akan melihat kabupaten/kota lainnya yang membutuhkan kuota haji dan nantinya kuota kosong dari Paser tersebut diberikan kepada kabupaten kota yang membutuhkan kuota haji 2025.
“Kuota haji yang tidak terpakai di Paser, dikembalikan ke provinsi. Nanti provinsi memberikan kuota itu kepada kabupaten kota lainnya yang membutuhkan,” ucapnya mengakhiri.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser telah melepas sebanyak 231 jemaah haji dan dua pendamping haji daerah (PHD) 2025. Dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Paser, Ikhwan Antasari di Pendopo Lou Bepekat pada Jumat (2/5/2025).
Sesuai dengan jadwal, jemaah Paser tergabung dalam gelombang satu kloter enam yang direncanakan berangkat ke embarkasi Balikpapan pada 13 Mei, kemudian berangkat menuju Madinah 14 Mei. Serta tiba kembali di Tanah Air pada 24 Juni 2025 mendatang.