Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Sampah Menumpuk di Jalan Niaga, DLHK Berau Minta Petugas Roda 3 Tertib

Salah satu amrol yang berada di tengah kota (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Sampah Menumpuk di Jalan Niaga, DLHK Berau Minta Petugas Roda 3 Tertib

    PusaranMedia.com

    Salah satu amrol yang berada di tengah kota (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

    Sampah Menumpuk di Jalan Niaga, DLHK Berau Minta Petugas Roda 3 Tertib

    Salah satu amrol yang berada di tengah kota (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

    Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin

    TANJUNG REDEB – Geliat aktivitas UMKM dan padatnya lalu lintas masyarakat di Jalan Niaga, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau menimbulkan sebuah persoalan klasik, yakni tumpukan sampah.

    Tumpukan sampah yang terus menjulang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menimbulkan bau menyengat, pemandangan tak sedap, dan sampah yang meluber ke jalan.

    Ironisnya, sebagian besar sampah justru dibuang oleh petugas roda tiga yang sejatinya ditugaskan untuk membuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    “Kendaraan roda tiga itu sebelumnya sudah kami hibahkan ke RT dan kelurahan untuk membantu pengelolaan sampah secara langsung ke TPA, tapi kenyataannya malah dibuang ke TPS,” ujar Masrani, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau.

    Masrani menegaskan, TPS diperuntukkan bagi sampah rumah tangga dari warga sekitar, bukan penampungan darurat dari petugas pengangkut. 

    “Kalau semua cari jalan pintas, TPS mana yang sanggup menampung?”

    Fenomena ini tak hanya terjadi di Jalan Niaga. TPS di Jalan Pulau Sambit, tepat di depan Inhutani, juga mengalami nasib serupa, dua bak amrol tetap tak mampu menampung lonjakan sampah.

    Masrani menyebut, pihaknya sudah mengajukan penambahan armada dan fasilitas melalui Musrenbang tingkat kecamatan, namun masih menunggu persetujuan dari Bapelitbang.

    “Sebenarnya ini bukan sekadar soal fasilitas, tapi juga soal kesadaran. Kalau petugas dan warga saling lempar tanggung jawab, mustahil lingkungan kita bersih,” tutupnya.