Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Berau Krisis Guru Agama Non-Muslim, DPRD Minta Pemkab Segera Bertindak

Selertaris Komisi l DPRD Berau, Frans Lewi (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kabupaten Berau

    Berau Krisis Guru Agama Non-Muslim, DPRD Minta Pemkab Segera Bertindak

    PusaranMedia.com

    Selertaris Komisi l DPRD Berau, Frans Lewi (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Berau Krisis Guru Agama Non-Muslim, DPRD Minta Pemkab Segera Bertindak

    Selertaris Komisi l DPRD Berau, Frans Lewi (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

    Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin

    TANJUNG REDEB – Ketersediaan guru agama non-Muslim di Kabupaten Berau dinilai masih sangat minim. 

    Kondisi ini menjadi perhatian serius DPRD Berau, khususnya Komisi I dan mendorong pemkab untuk segera mengambil langkah konkret.

    Sekretaris Komisi I DPRD Berau, Frans Lewi mengungkapkan, keberadaan guru agama Katolik dan Protestan di sekolah-sekolah, terutama sekolah negeri masih sangat terbatas.

    Bahkan, kata dia, hanya beberapa sekolah yang memiliki guru agama dari kedua denominasi tersebut.

    “Bukan hanya minim, bisa dibilang hanya sedikit sekolah yang memiliki guru agama Katolik dan Protestan. Skarang pun hanya kebetulan guru yang bersangkutan beragama sama dengan muridnya, bukan karena memang ditugaskan sebagai guru agama,” ujarnya, Kamis (8/5/2025).

    Permasalahan ini sebenarnya sudah pernah dibahas dalam rapat bersama antara DPRD Berau dan Dinas Pendidikan. Tapi hingga kini belum ada langkah nyata yang diambil pemerintah daerah untuk mengatasinya.

    “Kalau guru agama Islam hampir pasti ada di setiap sekolah. Tapi untuk agama lainnya, belum merata. Ini menjadi PR besar, terutama untuk sekolah negeri agar semua siswa mendapat pendidikan agama yang layak sesuai keyakinannya,” jelasnya.

    Frans menegaskan pentingnya pendidikan agama sebagai fondasi pembentukan karakter anak sejak dini. Ia menilai guru agama memiliki peran strategis dalam membimbing siswa agar memiliki akhlak dan moral yang baik.

    “Pendidikan agama bukan sekadar pelajaran di sekolah, tapi menjadi bekal anak dalam memahami batasan pergaulan dan membentuk rasa takut kepada Tuhan. Kalau itu tidak ditanamkan sejak dini, akan sulit mengendalikan anak-anak di tengah derasnya arus perubahan zaman,” tegasnya.

    DPRD Berau pun meminta agar Pemkab segera mengambil langkah nyata, baik dengan membuka formasi guru agama non-Muslim dalam penerimaan ASN maupun melalui program guru kontrak, demi mewujudkan pendidikan yang merata di Bumi Batiwakkal. (Adv)