Reporter: Diansyah | Editor: Buniyamin
NUNUKAN - Wakil Bupati Nunukan, Hermanus melakukan kunjungan kerja perdana dalam rangka monitoring pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan Pulau Sebatik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek pembangunan yang sedang berlangsung.
Usai mendampingi Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hermanus langsung meninjau sejumlah titik pembangunan, mulai proyek Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang masuk dalam program Tahun Anggaran 2024.
Dari total 70 unit RLTH yang tersebar di Kabupaten Nunukan, salah satu yang dikunjungi adalah milik pasangan Baharuddin dan Hafsah di wilayah Sebatik Timur.
Selanjutnya, Hermanus menyambangi SDN 006 Sebatik Tengah. Dalam kunjungan itu, ia menyoroti kondisi kebersihan WC sekolah yang dinilainya sangat memprihatinkan.
"Percuma sekolahnya sudah bagus, tapi WC-nya sangat kotor. Kebersihan itu memengaruhi tingkat IQ seorang siswa,” tegas Hermanus.
Menurutnya, kebersihan fasilitas sekolah, terutama toilet, merupakan cerminan manajemen sekolah secara keseluruhan.
Ia meminta pihak sekolah dan guru agar lebih aktif mengedukasi siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan.
Wabup juga menginstruksikan kepada para kepala sekolah untuk menyusun pemetaan permasalahan di masing-masing satuan pendidikan. Mulai dari permasalahan banjir, akses jalan hingga kondisi infrastruktur agar dilaporkan secara menyeluruh kepada Dinas Pendidikan Nunukan.
“Sampaikan saja, supaya pihak dinas tahu masalah riil yang dihadapi sekolah. Karena tiap sekolah punya persoalan yang berbeda-beda. Kita cicil penanganannya, dan masterplan-nya harus disiapkan dengan baik oleh dinas,” ujarnya.
Dalam diskusi santai dengan para guru dan pejabat dinas, Hermanus juga menekankan pentingnya pemilihan bahan bangunan yang sesuai dengan kondisi geografis wilayah. Ia menyarankan agar pembangunan sekolah tidak selalu dipaksakan menggunakan beton, terutama di wilayah yang sulit dijangkau distribusi semen.
“Kalau akses semen sulit, bangunan dari kayu juga bagus. Tidak mubazir dan lebih hemat,” jelasnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dalam memastikan kualitas pembangunan yang tepat guna dan sesuai kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan seperti Pulau Sebatik.