Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Progres Sekolah Terpadu Samarinda Baru Mencapai 36 Persen, Terkendala Pasokan Material dan Cuaca tak Menentu 

Gedung Sekolah Terpadu milik Pemkot Samarinda yang diproyeksikan bakal beroperasi tahun ini, berlokasi di Jalan Jakarta, Loa Bakung, Sungai Kunjang. (Foto: HO Dokumentasi Pribadi/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Infrastruktur

    Progres Sekolah Terpadu Samarinda Baru Mencapai 36 Persen, Terkendala Pasokan Material dan Cuaca tak Menentu 

    PusaranMedia.com

    Gedung Sekolah Terpadu milik Pemkot Samarinda yang diproyeksikan bakal beroperasi tahun ini, berlokasi di Jalan Jakarta, Loa Bakung, Sungai Kunjang. (Foto: HO Dokumentasi Pribadi/Pusaranmedia.com)

    Progres Sekolah Terpadu Samarinda Baru Mencapai 36 Persen, Terkendala Pasokan Material dan Cuaca tak Menentu 

    Gedung Sekolah Terpadu milik Pemkot Samarinda yang diproyeksikan bakal beroperasi tahun ini, berlokasi di Jalan Jakarta, Loa Bakung, Sungai Kunjang. (Foto: HO Dokumentasi Pribadi/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan 

    SAMARINDA - Pembangunan Sekolah Terpadu di Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, terus menunjukkan perkembangan signifikan. 

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Muhammad Syafei mengatakan, memasuki awal Mei 2025, progres fisik proyek ini telah mencapai 36 persen, naik dari 32 persen pada bulan sebelumnya.

    Sekolah yang mengintegrasikan tiga jenjang pendidikan yaitu SD Negeri 028, SMP Negeri 16, dan SMA Prestasi ini tengah memasuki tahap kedua pembangunan. Fokus utama pengerjaan saat ini berada pada penyelesaian gedung tower SMA dan penyediaan fasilitas penunjang.

    “Memang ada percepatan, terutama di gedung SMA. Tapi kendala utama tetap pada pasokan bahan bangunan, apalagi pascalibur Idulfitri dan cuaca yang tidak menentu,” ujar Syafei. 

    Ia menjelaskan, beberapa pekerjaan seperti pengurukan dan pemasangan jaringan utilitas sempat tertunda akibat hujan yang menyebabkan kondisi tanah berlumpur. Ia menyebut bahwa alat berat pun tidak bisa dioperasikan maksimal pada kondisi tersebut.

    Meski demikian, untuk progres di gedung SD dan SMP mulai menunjukkan hasil. Beberapa fasilitas seperti meja, kursi, dan papan tulis interaktif sudah mulai masuk ke lokasi. 

    “Kami juga memastikan fasilitas digital dan sistem bilingual diterapkan, sesuai arahan Wali Kota,” tambah Syafei.

    Sebagaimana diketahui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda mengalokasikan dana sekitar Rp27 miliar untuk tahap pembangunan ini. 

    Pihaknya menargetkan sebagian ruang kelas sudah bisa dimanfaatkan pada bulan Juni mendatang, meskipun proses pembangunan keseluruhan diproyeksikan rampung pada September. 

    “Untuk SMA tinggal pengecatan bagian belakang. Secara fungsi ruang kelas, sudah bisa digunakan, walau masih butuh penyempurnaan untuk pemanfaatan maksimal,” ucapnya.

    Tak hanya fokus pada fisik bangunan, aspek lingkungan sekitar sekolah juga menjadi perhatian. Lebih lanjut ia mengatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk dilakukan penghijauan, serta Dinas Perhubungan untuk memasang  rambu lalu lintas. 

    “Kemarin memang ada penebangan pohon. Nanti akan diganti kembali, sesuai rekomendasi dari DLH terkait jenis pohonnya,” pungkas Syafei.