Reporter: Siswandi | Editor: Bambang Irawan
SANGATTA – Hujan deras yang terjadi sejak Selasa hingga Kamis (8/5/2025) mengakibatkan banjir merendam lima kecamatan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim).
Kecamatan yang terdampak banjir adalah Telen, Wahau, Batu Ampar, Muara Ancalong, dan Bengalon.
Kecamatan Bengalon menjadi wilayah paling parah terdampak. Di wilayah ini, lima desa terendam banjir, yaitu Desa Sepaso, Sepaso Selatan, Sepaso Timur, Sepaso Barat, dan Tepian Langsat.
Ketinggian air bervariasi, dan beberapa titik di Desa Sepaso Selatan seperti RT 01 hingga RT 10 serta jalan utama seperti Jalan 10 November, Jalan Sepat dan Jalan Debit Air, dilaporkan terendam cukup dalam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Muhammad Idris Syam mengatakan timnya telah dikerahkan ke lokasi banjir sejak awal kejadian.
“Kami sudah menurunkan tim dan mendirikan tenda pemantauan. Bantuan logistik juga telah disalurkan ke warga terdampak,” katanya saat dikonfirmasi melalui via Whatsapp, Jumat (9/5/2025).
Bantuan yang diberikan berupa sembako seperti beras, minyak goreng, mi instan, telur, dan kebutuhan pokok lainnya. BPBD juga masih terus melakukan pemantauan terhadap potensi peningkatan debit air.
Berdasarkan data pos pantau sungai di Jembatan Perdau, debit air tercatat naik 2 cm dibanding hari sebelumnya dan kini telah melampaui batas alat ukur. Status banjir saat ini dinyatakan Waspada.
Selain kerusakan fisik dan terhambatnya aktivitas warga, Idris juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kemunculan buaya, terutama di wilayah Bengalon yang dikenal sebagai habitat hewan buas tersebut.
“Saat banjir, buaya sering keluar mencari makan. Kami imbau warga menjaga anak-anak dan tidak mandi di genangan air,” tegasnya.
Penyebab banjir diduga berasal dari tingginya aliran air dari hulu, khususnya wilayah Muara Wahau, Telen, dan Bengalon.